Nasywa A. 3 weeks ago
Nasywa Aji #islamic

Neduh

Bagaimana agar kita baik-baik saja?

Ketika kita sama-sama melihat dunia pada sudut pandang sederhana bahwa bumi ini memiliki terik dan badai, kita akan mempertanyakan: Apa yang bisa aku lakukan jika panas matahari membakar seluruh makanan dan air di bumi ini? Siapa yang bertanggung jawab jika aku basah kuyup? Atau bahkan, bagaimana agar kita tetap baik-baik saja?


Manusia zaman modern mengeluhkan hal-hal duniawi yang detail dan kompleks. Seperti, mengeluhkan mengapa dunia saat ini mengharuskan kita untuk memakai sunscreen setiap pagi? Mengapa kita perlu memiliki jas hujan dan payung atau sepatu dan sandal sekaligus? Hingga masalah besar seperti mengapa sebagian dari kita kerap kehilangan arah pada jalan kebaikan padahal kita sudah berusaha membaca map dan tidak menghiraukan gonggongan duniawi di setiap persimpangan? Atau, mengapa tidak ada yang peduli saat arus keburukan membawa kita jauh terseret hingga bermuara pada gorong-gorong?  


Mari kita bahasakan realita duniawi itu dengan badai, angin, terik, petir dan segala lain. 


Pada sebuah tanah lapang, dimana pada suatu hari hujan mengguyur deras, pada suatu hari badai menyambar galak, dan pada suatu hari yang lain cahaya matahari membuat mata kita menyipit, kita secara alamiah akan mencari tempat berteduh. 


“Di sana!”


Sebuah pohon akan melindungi kita dari panasnya, bahkan memberikan kita buah-buahan dan air ketika kita melihat, menyadari, dan berlari menuju naungan tiap dahannya. Namun, ketika kita tetap berada di kejauhan, kita akan kepanasan, kehujanan, tersambar petir. Pepatah kekinian mengatakan: ada cobaan malah di cobain. 


Akan dijumpai orang-orang yang berkata,


“Panas banget sumpah, ga kuat!”


“Bajuku sampe basah semua, asli, ga boong!”


“Minimal kalau jadi pohon bisa melindungi kita dari panas, hujan, atau apa kek! Masa diem aja?”


“Dasar pohon tidak berguna!”


“Atau jangan-jangan pohon itu khayalan guys?”


“Apakah ‘Pohon’ menciptakan hukum kuantum yang dapat membuat Big Bang terjadi?" tulis Howkeeng (SH) dalam bukunya. 

"Saya tidak berkeinginan menyerang kepercayaan siapa pun, tetapi saya kira, sains punya penjelasan yang lebih menarik ketimbang entitas abadi itu.” tambahnya.


Manusia juga menyalahkan Tuhan seperti ini.


Mereka tidak berteduh di bawah teduhnya Sang Maha Pemberi Karunia (الوهاب). Mereka tidak melihat pada apa yang ada di depan mata mereka: keteduhan-Nya, kasih sayang-Nya, keindahan-Nya, juga sifat-sifat-Nya. Malah-malah mengekspos ketidakberdayaan mereka pada realita di tanah lapang itu. Mereka berdiri ditengah ilusi dengan terus menyalahkan Tuhan hingga mempertanyakan keberadaannya karena tidak melindunginya. 


“Jika Tuhan memang ada, dimana Ia? Mengapa Ia tidak menolongku ketika aku terguyur derasnya hujan dan kelaparan saat kemarau?”


Menyembah Allah adalah kewajiban, dan adalah kerugian jika kita tidak berbuat baik kepada-Nya. Sebab dengan menyiram pohon-Nya dengan pujian, sholawat, dzikir, dan doa-doa, kita akan merasakan manisnya pertolongan dan ampunan-Nya.


Adalah salah kita sendiri jika kita berdiri di tengah-tengah ilusi, neraka, dan kegelapan. Hanya jika berdiri di bawah keteduhan kebenaran Tuhan dan bertindak atas dasar kebijaksanaan dan sifat-sifat-Nya, barulah kita akan ternaungi oleh keteduhan. -MR Bawa Muhaiyaddeen-


Usaha mengalihbahasakan menjadi bahasa gaul, satu halaman penuh ilmu dari buku Hati Seluas Samudera (Come to the Secret Garden) karya MR Bawa Muhaiyaddeen yang berjudulkan Berdiri di Bawah Keteduhan Kebenaran Tuhan.

Ibu; Seorang Pembohong

Ibu; Seorang Pembohong

1706664012.jpg
R. Gatot Susilo
1 year ago
Helm untuk Keselamatan.

Helm untuk Keselamatan.

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxYKZ-s4XsIaC9Al3R5ep1uEBVAvHMkuM9MhZQxr=s96-c
Afra Septi Kania
1 year ago
Sura dan Baya : Asal Usul Surabaya

Sura dan Baya : Asal Usul Surabaya

1706664012.jpg
R. Gatot Susilo
2 years ago
Sel Punca

Sel Punca

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxaiiBgLESm-Wu6LQjlcqZrPUiXq5rRQxXXfhnuz=s96-c
Garit Ahsanut Taqwim
1 year ago
Dibalik Permen Karet

Dibalik Permen Karet

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxYKZ-s4XsIaC9Al3R5ep1uEBVAvHMkuM9MhZQxr=s96-c
Afra Septi Kania
1 year ago