Resensi Cerpen: Meninjau Kisah Seorang Gadis Cantik Berdarah Aceh-Jawa dalam Cerpen Hilang, Tersapu di Banda Aceh
Karya : Corry Aflah Shinta
2023-11-28 17:52:22 - رحمة عفيفة عزم
Judul cerpen : Hilang, Tersapu di Banda Aceh
Nama penulis : Corry Aflah Shinta
Jumlah halaman : 7 halaman
Jumlah kata : 2881
Tahun penulisan : 2023
Tautan cerpen : https://giga.mega.sch.id/posts/hilang-tersapu-di-banda-aceh
Ahya, seperti itu panggilannya, adalah seorang calon mahasiswi cantik yang berdarah campuran Aceh-Jawa yang sedang berproses untuk masuk ke Universitas impian ayahnya, yakni UGM. Ahya adalah anak sulung dari dua bersaudara. Dia saat ini berusia 18 tahun dan memiliki ciri khas penampilannya menggunakan jilbab pashmina. Bisa dikatakan ia memiliki cita-cita yang tidak biasa, karena ia ingin bercita-cita menjadi seorang relawan.
Memiliki cita-cita yang tidak biasa, bahkan banyak dari teman-temannya mengatakan bahwa mimpinya ‘aneh’. Tapi sungguh, mimpinya sangat mulia, menjadi seorang relawan. Tetapi, mimpi mulia Ahya ditentang oleh ayahnya, yang menginginkan gadis remaja itu untuk menuruti keinginan ayahnya yakni menjadi seorang dokter.
Ahya menjadi seorang relawan di sebuah taman belajar di daerahnya yang biasa disebut sebagai ‘Tami’ atau Taman Ilmu. Suatu ketika ia ingin menghadiri sebuah acara bazar di taman belajar itu yang diadakan oleh panitia. Tak lama setelah ia sampai, terjadi sebuah bencana alam gempa bumi yang disusul oleh tsunami di sana yang ternyata menewaskan ayahnya tercinta.
Cerpen berjudul Hilang, Tersapu di Banda Aceh memiliki kelebihan yang membuatnya menjadi semakin menarik. Kisah dalam cerpen tersebut berlatar di Banda Aceh, tepatnya pada masa terjadinya tsunami yang pernah melanda kota tersebut. Hal ini bisa memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang peristiwa sejarah yang merupakan bencana di Indonesia.
Dengan cerita yang ringkas dan konflik yang menarik, cerpen ini cocok dibaca oleh berbagai kalangan. Walaupun alurnya sudah dapat ditebak, tetapi tidak mengurangi attractiveness cerpen ini. Banyak terkandung nilai-nilai kehidupan dalam cerpen ini, yakni nilai moral, sosial, dan agama, sehingga cocok untuk dibaca oleh siapapun. Saya pribadi menyarankan teman-teman, adik-adik, dan kakak-kakak sekalian untuk membacanya.
Selamat membaca!