Sayyida Al Hurra dari Andalusia

Sayyida Al Hurra dari Andalusia. Islam pertama kali datang ke Spanyol pada pertengahan abad ke-7 berlangsung sekitar abad 7-10 Masehi ketika pemerintahan Islam berpusat di Andalusia. Andalusia pada masa itu adalah pusat pendidikan dan kebudayaan dunia.

2023-04-06 09:55:02 - Azhnrkhlf

Ibnu Sina seorang ahli kedokteran, Ibnu Rushd seorang ahli astronomi dan matematika, serta Al-Khawarizmi sang penemu angka 0 dan algoritma merupakan beberapa ilmuwan Muslim yang dididik di Andalusia. Sayang, kejayaan islam saat itu tidak bertahan lama, keruntuhan Granada dimulai, ketika Raja Ferdinand dari Aragon menikah dengan Putri Isabella dari Castile.

Tahukah kalian bahwa ada seorang bajak laut muslim perempuan yang lahir negeri ini?

Beliau adalah Sayyida Al Hurra.

Sayyida Al Hurra memiliki nama asli Lala Aicha yang lahir di Andalusia sekitar tahun 1845 M. Keluarga Sayyida Al Hurra merupakan keluarga yang cukup terpandang di sana. Namun sayang saat usianya menginjak 7 tahun Sayyida harus terusir dari tanah kelahirannya sendiri, hal ini dikarenakan adanya pelebaran kekuasaan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Dengan terpaksa akhirnya Sayyida al hurra berhijrah dan menetap di Maroko. 

Sayyida Al Hurra memiliki ambisi untuk merebut kembali tanah kelahirannya yang telah direbut oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. 


Saat usianya menginjak 16 tahun Sayyida menikah dengan Sultan Al Mandri yang merupakan teman dari ayahnya. Al Mandri sendiri merupakan seorang gubernur di wilayah Tetouan.

Sampai pada tahun 1515 M, AL Mandri meninggal. Hal ini membuat Sayyida menggantikan peran suaminya sebagai gubernur Tétouan. Dia menjadikan Tetouan sebagai pangkalan utama angkatan laut untuk melawan Spanyol dan Portugis, demi merebut kembali tanah kelahirannya. Sebagai seorang gubernur perempuan, kepemimpinan Sayyida sungguh mengagumkan. Sehingga mendapat pujian dari Ratu Isabella sebagai perempuan Andalusia yang kuat. lalu Sayyida menikah lagi dengan salah satu raja Maroko yang bernama Ahmed al-Wattasi. Hal ini Membuatnya menjadi ratu Maroko. Sayyida berusaha menguasai salah satu jalur laut Eropa dan Timur Tengah dengan membentuk aliansi bersama Barbarossa Kanselir dari Turki. Rencana Sayyida ini berhasil sehingga beliau menjadi penguasa Laut Mediterania sebelah barat. Sejak saat itu Sayyida Al-Hurra menjadi penguasa sekaligus pemimpin bajak laut yang tak terkalahkan di wilayah Mediterania Barat. Gelar al-Hurra sendiri bermakna sebagai pemimpin perempuan tertinggi dalam Islam.

Meskipun Sayyida tidak bisa menyerang Spanyol dan Portugis secara langsung, ia mampu mendatangkan bahaya pada perdagangan laut dua negara tersebut.

More Posts