Janganlah menjadi singa yang tidak tahu diri!
Alkisah, ada seekor singa baru yang datang ke sebuah hutan. Hanya saja, tidak ada satu hewanpun di hutan itu yang merasa senang dengan kedatangan singa tersebut.
Bagaimana tidak?
Singa itu sangat tertarik dengan uang. Yang dipikirannya selalu saja, uang, uang, dan uang! Seolah-olah, uang adalah segalanya.
Singa itu, selalu ingin ikut campur masalah hewan-hewan lain. Yang seringkali membuat masalah bukannya selesai, malah semakin memperumit masalah tersebut. Siapa yang suka urusannya dicampuri oleh singa yang sok tahu dan sok bijak?
Singa itu juga hanya ingin dekat dengan hewan-hewan yang kaya, berusaha menjadi singa yang baik di depan hewan-hewan itu. Agar hewan-hewan yang kaya memandangnya sebagai singa yang baik.
Hanya saja, kejelekan tidak bisa ditutup-tutupi. Tetap saja, itu semua adalah kebohongan belaka. Sifat aslinya muncul ketika ia bertemu hewan lain.
Profesi singa itu adalah pelawak. Lawakannya selalu membuat hewan-hewan lain tertawa, lebih tepatnya dengan terpaksa hewan-hewan itu tertawa. Hewan-hewan itu mencoba menghargai apa yang telah dilakukan singa tersebut. Tapi, tidak ada yang terhibur dengan lawakan singa tersebut.
Siapa yang bisa tertawa dengan lawakan singa yang mereka benci?
Singa itu mana punya sifat peka. Semakin sombonglah ia dengan reaksi penonton. Semakin menjadi-jadi lawakan yang lagi-lagi hewan-hewan lain terpaksa untuk tertawa dengan lawakannya itu.
Tapi, tetap saja tidak ada yang terhibur.
Siapa yang bisa tertawa dengan lawakan singa yang tidak tahu diri?
Singa itu selalu merasa dirinyalah orang yang paling benar akan segalanya. Ia tidak peduli dengan perasaan hewan-hewan lain, bodo amat dengan yang terluka akibat sikapnya.
Banyak hewan-hewan terluka perasaannya akibat sifatnya yang berusaha terlihat baik, tapi perkataan-perkataannya justru malah menyakiti hewan-hewan lain.
Singa itu merasa dirinya terlihat sempurna. Merasa reputasinya terlihat bagus.
Tapi, tidak ada yang merasa begitu.
***
Lantas, mengapa hewan-hewan di sana begitu benci kepada singa tersebut?
Singa itu, tidak mengenal kata MAAF.
Terima kasih telah membaca :)
NB: Bisa jadi singa itu berada di sekitar kalian.
Sebuah cerita fantasi karya Muhammad Wiryo Soeripto yang mengajarkan kepada kita untuk jan...