Apa yang seharusnya kita lakukan untuk ini?
Di dalam pancasila ke-2 yakni "Kemanusiaan yang adil dan beradab", terdapat sebuah kata yang mengandung unsur sangat menarik yaitu adab. Adab, jika diartikan oleh KBBI mengandung makna kehalusan, dan kebaikan budi pekerti seseorang; Kesopanan ; Akhlak. Tapi, jika menurut pandangan Islam, adab tidak hanya sebagai akhlak kita atau kesopanan kita kepada manusia-manusia lain tetapi lebih luas daripada itu sebagaimana yang terdapat di dalam kitab karangan Ibnu Jama'ah yaitu Tadzkiratus sami’ wal mutakallim Fii adaabil ‘aalim wal muta’allim menjelaskan bahwa Adab adalah tata cara, etika, dan akhlak mulia yang wajib dimiliki penuntut ilmu, guru, dan setiap diri muslim kepada dirinya sendiri, manusia lain, guru, murid, ilmu, dan Allah SWT.
Di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi yang deras, kita menyaksikan tantangan besar dalam menjaga akhlak dan moral generasi muda. Bukan hal yang jarang terjadi ketika kecerdasan intelektual melesat, tetapi perilaku dan sikap tertinggal jauh di belakang. Dalam kondisi inilah, pembelajaran adab menjadi sangat diperlukan. Imam Malik pernah berpesan, "Kami lebih membutuhkan adab meskipun sedikit, daripada ilmu yang banyak tanpa adab." Pesan ini mengingatkan bahwa adab bukan pelengkap, melainkan suatu pondasi.
Pondasi yang kuat harus segera dibangun, karena jika ingin membuat mimpi tinggi kita terwujud. Maka, kita juga harus teliti melihat pondasi yang kita bangun, karena semua ini sangat bergantung pada pondasi. Jika, pondasi tidak kuat maka bangunan yang tinggi dengan mudahnya akan roboh. Jika, pancasila sebagai dasar atau pondasi tidak kuat-kuat kita pegang maka negara ini akan hancur. Sehingga, teman-teman seperjuanganku. Perlu kami sampaikan bahwa kita sebagai generasi muda sangatlah penting, masa depan negara ini bergantung kepada apa yang kita lakukan saat ini, karena tingkah laku kita pada waktu muda akan menjadi penentu yang sangat krusial dalam mempengaruhi tingkah laku apa yang kita akan lakukan nanti ketika sudah dewasa, contoh simpelnya adalah mencuri yang dilakukan ketika kecil atau remaja akan menjadi akar dari kejahatan-kejahatan lain yang lebih besar seperti korupsi, perampokan, dll. Penelitian terbaru telah menguatkan alasan ini seperti yang dinyatakan oleh Azzahra.A.A et.al 2021 bahwa “Pola asuh dan pembiasaan perilaku di masa remaja berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan mental dan kemampuan mengendalikan emosi.” Maka, memang sudah tidak mengherankan jika negara ini rusak karena adanya pelanggaran yang bukan hanya dilakukan generasi muda. Bahkan, generasi yang telah dipercayakan amanah oleh rakyatnya sendiripun melanggar dasar atau pondasi yang bangsa kita sendiri bangun pada tahun 1945.
Sebagai penutup teks kali ini, ada pesan yang saya harap terpatri di dalam kalbu masing-masing pemuda dan pemudi di Indonesia yaitu “Mulailah dari diri kita sendiri”. Mungkin, kita bisa kecewa dengan kekacauan yang telah terjadi di negara kita. Affan Kurniawan adalah nama yang membuat hati seluruh rakyat Indonesia tersayat dengan apa yang dialami beliau kemarin malam. Tapi, ingat teman-teman, ini tidak akan berubah, semua keburukan, semua kegelapan ini tidak akan selesai sampai kita sendiri yang merubahnya, dan salah satu cara yang menurut saya yang paling efektif dan bisa dilakukan oleh semua orang adalah memulainya dari dirinya sendiri karena berdasar kepada pengalaman pribadi dan penelitian bahwa orang lain juga bisa terpengaruh dengan perilaku orang-orang sekitar (Indriani, I; 2019). Maka, berketuhananlah seperti yang tertulis di sila pertama, beradablah sampai kita mengerti esensi daripada kemanusiaan seperti yang ada di sila kedua, bersatulah untuk memajukan negara, bermusyawarahlah karena itu adalah langkah bijaksana yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah, dan berlaku adillah kalian untuk mewujudkan kebahagiaan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sehingga, wahai pemuda dan pemudi Indonesia berjalanlah ke depan dan peganglah dengan kuat pondasi negara kita meskipun jalan itu sedang diliputi kegelapan, carilah bintang jika ada untuk membantu menuntunmu dalam jalan yang gelap itu, jika tidak ada maka teruslah berjalan dan percayalah kaulah bintang tersebut.
#Jangan Remehkan Hal Kecil
#Semua Yang Besar Tersusun Dari Hal Kecil
Daftar Pustaka
Ibn Jama‘ah, B. (2003). Tadzkiratus sāmi‘ wal mutakallim fī adabil ‘ālim wal muta‘allim (M. A. al-Khatib, Ed.). Beirut: Dār al-Bashā’ir al-Islāmiyyah.
Pratiwi, R. D. (2019). Pengaruh lingkungan sosial dan pengetahuan lingkungan terhadap perilaku mahasiswa (Skripsi, Universitas Negeri Semarang). Universitas Negeri Semarang Repository. https://lib.unnes.ac.id/35911/1/7101415082_Optimized.pdf
Sari, D. P. (2022). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan mental remaja (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 45–53). Universitas Padjadjaran. https://jurnal.unpad.ac.id/jppm/article/download/37832/pdf