a simple task for PKN (no its not simple)
Dengan kesempatan Interview kali ini untuk pelajaran PKN, saya berhasil meng-interview Ms. Isva, yang bertugas di lobby dengan topik “Think Before You Post” dengan 5 pertanyaan.
Pertanyaan pertama yang saya tanyakan kepada Ms. Isva adalah “Apakah kecenderungan orang yang memproduksi atau menyebarkan berita atau informasi bohong berkaitan dengan gangguan mental?”. Beliau menjawab: “Itu sesuatu yang sangat fatal dan tidak boleh dibiarkan. Bagi siapapun yang menyebarkan atau memproduksi berita yang membuat seseorang gangguan mental, itu harus harus disarankan, atau dinasihati untuk berhenti.”
Pertanyaan kedua yang saya tanyakan kepada beliau adalah “Menurut Anda, apa itu hoax?”. Beliau menjawab: “Hoax itu adalah berita yang tidak berdasarkan fakta atau kejadian bersumber dari the-real-of kejadian tersebut. Berita tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta, berita itu diberitakan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, itu yang disebut hoax …”
Pertanyaan ketiga yang saya tanyakan kepada beliau adalah: “Hal apa yang harus dilakukan ketika kita tidak suka sebuah postingan?”. Beliau menjawab: “Kalu menurut Ms, sesuatu yang kita tidak suka itu karena ada sesuatu yang kita suka tapi tidak baik, ada yang kita tidak suka tapi baik. Contohnya, kita kurang suka melihat konten yang bersifat education, sebenarnya tidak boleh seperti itu.”
Pertanyaan keempat yang saya tanyakan yaitu: “Jika kita sebagai kreator sebuah postingan, apa yang kita lakukan jika kebanyakan orang tidak suka postingan kita?”. Beliau menjawab: “Do your best. Karena semua tidak pasti setuju, tidak semua orang suka. Jadi let it go, biarkan yang baik jadi motivasi kita ke depan, yang buruk jadi pelajaran untuk kita agar memperkuat apa yang lebih baik ke depan …”
Pertanyaan terakhir atau pertanyaan kelima: “Sebaiknya, umur berapa minimal kita dapat memegang sebuah akun media sosial?”. Beliau menjawab: “Untuk memegang akun, sebaiknya di umur 17 tahun … Tetapi untuk diperkenalkan ke media sosial, setidaknya dari SMP. Jadi diperkenalkan media sosial agar tidak di salah gunakan. Jadi diperkenankan di bawah 17 dikenalkan, memegang akun di umur 17 …”
Kesimpulan dari interview ini adalah: Menyebarkan berita atau informasi bohong berkaitan dengan gangguan mental itu fatal dan harus dihentikan. Hoax itu adalah berita yang tidak berdasarkan fakta dan harus berhati-hati ketika membaca berita. Kita harus tau bahwa hal yang kita suka tidak selalu bagus, yang kita benci kadang bagus. Jika kita sebuah kreator, biarkan yang baik jadi motivasi kita ke depan, yang buruk jadi pelajaran. Diperkenankan di bawah 17 dikenalkan, memegang akun di umur 17.
Inilah hasil interview saya dengan Ms. Isva tentang “Think Before You Post”.
Sebuah cerita fantasi karya Aviva Octavia