Melihat kembali awal mula ditemukannya konsep enkripsi...
Caesar Cipher. Adakah dari kalian yang sudah pernah mendengar istilah ini? Kalau belum, maka simpelnya Caesar Cipher ini bisa disebut sebagai pesan rahasia. Salah satu contohnya yang berkaitan dan relate dengan keseharian kita adalah password. Kalian pasti tahu istilah yang satu ini. Perangkat atau device seperti chromebook, handphone, dan lain-lain pasti punya yang namanya password. Karena saya yakin tidak akan ada dari kalian yang berani membiarkan HP-nya sendiri di-setting tanpa password. Benar, bukan? Nah, basa-basinya sampai sini dulu. Mari kita bahas apa sih sebenarnya Caesar Cipher itu…
Caesar Cipher adalah sebuah teknologi enkripsi tertua yang telah muncul sejak berabad-abad lalu, bahkan sebelum Masehi. Sesuai namanya, Caesar Cipher, penemu dari metode enkripsi yang satu ini adalah Julius Caesar, sang tokoh besar sekaligus pemimpin Kekaisaran Romawi. Caesar Cipher sendiri dibuat sebagai kode enkripsi untuk merahasiakan atau menyembunyikan suatu pesan. Umumnya kode enkripsi satu ini digunakan oleh kalangan militer, untuk merahasiakan pesan yang akan mereka kirimkan ke sekutu dari pihak musuh.
Penemuan Caesar Cipher ini merupakan awal mula kode enkripsi diciptakan, sebelum para ilmuwan modern mengembangkannya menjadi lebih lengkap, kompleks, dan tentunya lebih canggih. Meski konsepnya terlihat sederhana, tetapi nyatanya metode enkripsi ini terbukti ampuh dan berhasil digunakan untuk mengelabui lawan saat perang. Sebenarnya, Caesar Cipher tidak hanya digunakan saat peperangan, namun bisa juga dimanfaatkan ketika ada seseorang yang ingin mengirimkan sebuah surat kepada orang yang dikenalnya, tetapi dia tidak ingin si pengirim atau pengantar surat membaca dan bahkan mengetahui isi surat itu.
Seperti yang telah dikatakan, Caesar Cipher adalah salah satu kode enkripsi tertua dan paling simpel dan sederhana secara konsep. Contohnya, huruf A ditulis sebagai X, huruf K dikodekan sebagai H, dan huruf U sebagai R. Jadi, ketika kita ingin menuliskan kata “aku”, maka jika kita menulisnya sesuai dengan kode Caesar Cipher, tulisannya menjadi “xhr”. Apakah sesederhana itu? Yes, sesimpel itulah sistemnya.
Tetapi apakah hal itu membuat kode enkripsi yang satu ini menjadi mudah dipecahkan? Ternyata tidak. Bahkan uniknya, berdasarkan catatan sejarah, sistem Caesar Cipher ini masih terus digunakan hingga beratus tahun lamanya setelah Julius Caesar wafat. Sejumlah peperangan besar di abad awal Masehi masih menggunakan metode enkripsi satu ini untuk merahasiakan komunikasi mereka dari pihak lawan.
Eksistensi Caesar Cipher terus bertahan hingga berabad-abad lamanya, sebelum akhirnya pola dari kode enkripsi ini berhasil ditemukan dan dipecahkan oleh seorang ilmuwan dan filsuf muslim terkemuka, Al-Kindi. Beliau kemudian menjadi pelopor dan tonggak awal dari revolusi kode enkripsi modern. Hingga saat ini, sudah banyak pemikiran beliau yang diterapkan dan diimplementasikan di dunia IPTEK.