Dekat Namun Jauh (Eps. 1)
Cerbung (Cerita Bersambung)
Izumaki Nashida atau biasa disebut Ida. Merupakan anak dari pasangan suami istri jepang indonesia. Sejak jenjang TK hingga SMA, Ida bersekolah di Indonesia. Karena sudah sekitar 14 tahun dia bersekolah di Indonesia, juga sekitar 18 tahun sudah hidup di Indonesia, menjadikan dia ingin melanjutkan kuliah di Jepang.
***
Dalam lamunan Ida.
Pasca kelulusan SMA, Ida mengutarakan niatnya untuk berkuliah di Jepang. Ida akan meminta izin kepada ayah dan ibunya. Setelah acara wisuda, dia pulang bersama keluarganya dengan perasaan gembira karena dia sudah lulus dari SMA.
Setelah sampai di halaman rumahnya, Ida berjalan riang masuk ke rumah kemudian mencopot sepatu dan menaruh tas. Sesampainya di dalam rumah, Ida langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Setelah mandi, Ida membantu ibunya menyiapkan makan malam bersama.
Makan malam siap, dan mereka pun menikmatinya bersama. Suasana makan hening, hanya terdengar suara sendok dan piring bersentuhan. Ida memecah keheningan dengan memulai obrolan. “Ma, Pa, begini. Aku mau minta izin ke mama sama papa, aku mau kuliah di Jepang, boleh tidak?”. Ibu dan ayahnya kaget, hening sejenak. Beberapa saat kemudian, ayah Ida berkata, “Mendengar tujuanmu untuk kuliah di Jepang, papa sangat bangga. Jikalau kamu sudah siap, maka jalani saja apa yang kamu ingin lakukan.”
Setelah, perbincangan cukup panjang, Ida sudah sangat yakin dengan pilihannya, berkuliah di Jepang. Tak lama setelah makan malam bersama, Ida bergegas menuju ke kamarnya untuk mencari informasi terkait apa saja yang harus dipersiapkan untuk studi kuliahnya di Jepang. Beberapa hari setelah mencari informasi kesana dan kesini, akhirnya Ida menemukan universitas yang menurut dia cocok untuknya. Dalam kurun waktu satu minggu, semua alur pendaftaran telah terselesaikan. Setelah pengumpulan berkas, ada tes tertulis dan juga wawancara.
Dari semua alur pendaftaran yang ada, kini Ida ada pada tahap akhir, pengumuman. Hati Ida berdebar-debar ketika ingin melihat hasilnya. Dengan tarikan nafas, Ida membuka pengumuman yang telah dibagikan oleh pihak universitas, dan hasilnya— “MA! PA! AKU DITERIMA!”. Ibu dan ayahnya pun ikut bahagia mendengarnya, “Alhamdulillah, bersyukurlah kepada Allah nak, karena Dia-lah yang menjadikan kamu bisa diterima di universitas itu.” Ucap Ibu Ida menasehati. “Iya ma, alhamdulillah.” ucap Ida sambil tersenyum bahagia.
***
Kini saatnya Ida bersiap-siap untuk berangkat ke Jepang, tempat dimana dia akan menuntut ilmu. Dua hari lagi Ida akan berangkat ke Jepang. Selama dua hari itu, Ida berkemas-kemas menata semua kebutuhan untuk di Jepang.
Sampailah di hari keberangkatan. Ida menuju bandara dengan diantar oleh orang tuanya. “Jaga diri ya di sana, jangan lupa cari teman baru, oke!?” nasehat ibunya. “Siap ma, laksanakan.”
Pengumuman keberangkatan pesawat sudah terdengar. Ida bergegas berpamitan, “oke, pa… ma… Ida berangkat dulu ya, jangan lupa jaga kesehatan terus ya ma, pa, Ida pamit.” Ucap Ida sambil tersenyum haru.
Pesawat pun berangkat memulai perjalanan ke negeri Sakura, Jepang. Selama sekitar 7-10 jam perjalanan, Ida merenung tentang bagaimana dia akan menjalani hidup disana, apakah dia akan punya teman atau tidak dan pikiran-pikiran lainnya semua Ida pikirkan.
……..
Perjalanan hidup Ida di Jepang akan dimulai pada episode ke 2
Tunggu ya!
