Memangnya ada?
Istilah Wangsa Sanjaya pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan Dr. Bosch dalam karangannya, Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa pada tahun 1952. Dr. Bosch menyebutkan bahwa Kerajaan Medang atau lebih dikenal sebagai Kerajaan Mataram Kuno memiliki 3 dinasti yang pernah berkuasa pada masanya, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isyana.
Wangsa Sanjaya atau Kerajaan Sanjaya adalah dinasti pertama yang mengawali Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini didirikan oleh Raja Pertamanya, yaitu Raja Sanjaya. Menurut prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah penerus Prabu Sanna yang pernah gugur dalam peperangan karena diserang oleh musuh. Akhirnya, Raja Sanjaya menggantikan Prabu Sanna dan mulai mendirikan lingga di atas bukit pada 6 Oktober 732 M di daerah Bhumi Mataram yang sekarang seringkali kita sebut sebagai Yogyakarta.
Raja Sanjaya disebut-sebut merupakan pemeluk agama Hindu Siwa. Akhirnya, kerajaan yang Raja Sanjaya bangun pun merupakan kerajaan-kerajaan Hindu. Wangsa Sanjaya yang sekarang lebih kita kenal sebagai Candi Prambanan, konon katanya didedikasikan untuk Trimurti atau 3 dewa utama agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa. Berdasarkan prasasti Siwagrha, nama asli dari kompleks candi ini adalah Siwagrha yang berarti Rumah Siwa. Dan memang benar adanya, di aula utama candi ini terdapat arca Siwa yang tingginya mencapai 3 meter. Arca Siwa tersebut dibangun agar menjadi prioritas sekte Siwa untuk menyembah Dewa Siwa di candi ini.
Dalam buku Explore Sejarah Ìndonesia Jilid 1 yang ditulis oleh Dr. Abdurakhman dijelaskan bahwa Sanjaya meninggalkan peninggalan bersejarah yang jarang diketahui oleh banyak orang, seperti;
Tapi belakangan ini, beberapa sejarawan termasuk sejarawan Indonesia seperti Poerbatjaraka dan Boechari, menyebutkan bahwa Wangsa Sanjaya tidak pernah ada. Hal tersebut disebabkan karena Raja Sanjaya masih merupakan anggota Wangsa Syailendra. Tak hanya itu, Wangsa Sanjaya juga disebut tidak pernah tertulis di prasasti mana pun. Berbanding terbalik dengan Wangsa Syailendra yang sudah tertulis di banyak prasasti, seperti Prasasti Ligor dan Prasasti Kalasan. Walaupun Wangsa Sanjaya tidak pernah ditemukan dalam prasasti mana pun, Kalender Sanjaya pernah ditemukan dalam Prasasti Taji Gunung dan Prasasti Timbangan Wungkal.
Namun, Sosok Sanjaya pernah berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya terpecah. Ia juga menaklukkan beberapa daerah lain di sekitar kerajaannya. Seperti wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Kisah Raja Sanjaya memang masih menjadi misteri hingga sekarang. Namun, Sanjaya sangat dikenal sebagai raja yang berwibawa, berani, dan religius. Hingga akhirnya Raja Sanjaya mendapatkan gelar “Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya” dan digambarkan sebagai Semeru yang menjulang tinggi di dalam Prasasti Canggal tahun 732 M.
Sumber:
Adryamarthanino, Indriawati. 2023. "Asal-usul Wangsa Sanjaya". kompas.com, 2 Februari 2023, dilihat 29 Januari 2024.
https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/02/130000379/asal-usul-wangsa-sanjaya?page=all
Khoirul Afif. 2023. "Berkuasa Pada Abad ke-8 Inilah Sosok Raja Penguasa Kerajaan Mataram Kuno". intisari.grid.id, 9 September 2023, dilihat 30 Januari 2024.
Evitasari. 2023. "Sejarah Wangsa Sanjaya". gilarpost.com, 19 November 2023, dilihat 30 Januari 2024.
https://www.gilarpost.com/sejarah/sejarah-wangsa-sanjaya/
Asyhad Habib. 2023. "Sejarawan Sebut Tak Ada Wangsa Sanjaya, Raja-raja Kerajaan Mataram Kuno Semuanya Wangsa Syailendra". intisari.grid.id, 25 Mei 2013, dilihat 31 Januari 2024.
Kurniawan Hasan. 2022. "Ratu Sanjaya, Raja Mataram Kuno yang Berikat Pinggang Samudera". daerah.sindonews.com, 25 Agustus 2022, dilihat 31 Januari 2024.