Berikut pembahasannya.
Anda pasti sudah tahu apa itu Kereta Khusus Wanita (KKW). Ya, dua gerbong dalam rangkaian KRL Commuter Line Jabodetabek disediakan khusus untuk wanita. Gerbong khusus ini biasanya menempati gerbong paling depan (gerbong 1) dan gerbong paling belakang (gerbong 8) dalam satu rangkaian. Di dalamnya, terdapat tanda bahwa pria dan 'pasangannya' tidak diperbolehkan masuk. Sejak diluncurkan pada 19 Agustus 2010, ide ini disambut baik oleh para penggunanya. Keresahan penumpang wanita akibat ketidaknyamanan berdesak-desakan dengan penumpang pria dijawab dengan cukup baik oleh perusahaan penyedia jasa kereta api, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Sebuah perusahaan kereta api Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, memperkenalkan kereta penumpang khusus wanita di beberapa kereta KRL Jabotabek di wilayah metropolitan Jakarta sejak Agustus 2010 sebagai tanggapan atas beberapa laporan pelecehan seksual di tempat umum, termasuk kereta komuter dan bus.
Gerbong penumpang khusus wanita di kereta komuter biasanya ditandai dengan stiker besar berwarna ungu atau merah muda, dengan tulisan 'Kereta Khusus Wanita', dan terletak di bagian paling depan dan paling belakang kereta.
Sejak 1 Oktober 2012, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Commuter Jabodetabek meluncurkan kereta khusus wanita (seri Tokyo Metro 6000, kereta 6107F). Kereta ini hanya dapat digunakan oleh wanita, sedangkan pria tidak diperbolehkan masuk ke dalam kereta. Namun, kereta khusus wanita dikembalikan ke kereta reguler dengan kereta khusus wanita di gerbong 1 dan 8 sampai sekarang.
Sejak pertengahan tahun 2014, kereta yang baru diimpor dari Jepang tidak memiliki stiker kereta khusus wanita di gerbong akhir, tetapi masih digunakan sebagai kereta khusus wanita. Meskipun kereta yang sudah ada masih menggunakan stiker tersebut hingga tahun 2018, namun kereta tersebut masih digunakan sebagai kereta khusus wanita.
Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf ya.