.......
MENATAP LANGIT MALAM
Aku berbaring di atas rumput di halaman belakang rumahku, menatap langit malam yang penuh bintang. Aku merasa damai dan tenang, seolah tidak ada masalah di dunia ini. Aku menikmati kesendirianku, tanpa gangguan dari suara-suara kota yang ramai.
Aku memejamkan mataku sejenak, lalu membukanya lagi. Aku melihat sebuah bintang jatuh melintas di langit. Aku cepat-cepat mengucapkan permohonan dalam hati, berharap agar bintang itu mendengar dan mengabulkannya. Aku tidak tahu apakah bintang itu benar-benar bisa mengabulkan permohonan, tapi aku percaya bahwa ada sesuatu yang ajaib di langit malam ini.
Aku tersenyum sendiri, lalu mengalihkan pandanganku ke arah lain. Aku melihat sebuah bintang yang lebih terang dari yang lain, berkedip-kedip dengan indah. Aku merasa seolah bintang itu sedang berbicara denganku, memberiku semangat dan harapan. Aku merasa seolah bintang itu adalah temanku, yang selalu ada untukku.
Aku mengangkat tanganku, seakan ingin menyentuh bintang itu. Aku tahu itu mustahil, tapi aku tidak peduli. Aku hanya ingin merasakan kehangatan dan cahayanya, yang membuatku merasa nyaman dan bahagia. Aku berbisik, "Terima kasih, Bintang. Kamu adalah sahabatku."
Aku tidak tahu berapa lama aku menatap langit malam itu, sampai aku mendengar suara pintu terbuka. Aku menoleh, dan melihat ibuku berdiri di ambang pintu, memanggilku. "Nak, sudah malam. Masuklah, besok kamu masih harus sekolah."
Aku bangkit dari tempatku, lalu berjalan menuju pintu. Aku melambaikan tanganku ke langit, seolah-olah berpamitan dengan bintang-bintang. Aku berjanji, "Aku akan kembali lagi, Bintang. Sampai jumpa lagi."
Aku masuk ke dalam rumah, lalu mengikuti ibuku ke kamar. Aku bersiap-siap untuk tidur, tapi sebelum itu, aku melihat lagi ke jendela. Aku melihat bintang yang tadi berkedip-kedip, masih bersinar di langit. Aku tersenyum, lalu berkata, "Selamat malam, Bintang. Mimpi indah."