Menelaah potensi Sukun sebagai alternatif pangan pokok.
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia sempat dihadapkan oleh persoalan ketahanan pangan di tengah Pandemi Covid-19. Dilansir dari situs Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI, menilai Indonesia memiliki angka krisis pangan yang cukup mengkhawatirkan. Hal itu berawal dari krisis pupuk yang berimbas terhadap menurunnya jumlah produksi komoditas pangan, utamanya beras. Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia membuat Indonesia tidak bisa lepas dari kebutuhan impor beras. Jika berbicara mengenai krisis beras, maka akan terkait dengan dua milyar orang yang sebagian tinggal di Asia. Di saat saat seperti inilah, berbagai alternatif pangan pokok pengganti beras mulai dikembangkan. Salah satu alternatif pangan yang berpotensi besar adalah Sukun.
Sukun, yang memiliki nama latin Artocarpus Artilis adalah sejenis buah yang tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah digoreng atau dimasak. Oleh karena itu, masyarakat Eropa menyebut buah sukun sebagai Breadfruit. Di Indonesia sendiri, buah sukun sering dijadikan camilan ringan seperti keripik sukun, ataupun dijadikan hidangan sederhana seperti sukun goreng yang diberi berbagai macam bumbu. Buah yang memiliki cita rasa manis dan lembut ini mulai digemari banyak orang sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi. Tak hanya buahnya saja yang bisa dimanfaatkan, bagian-bagian lain dari buah sukun pun memiliki manfaat yang tak kalah unik. Seperti daunnya, daun sukun dapat dijadikan pakan ternak. Getah pohonnya juga biasa digunakan untuk menambal perahu maupun bahan dasar permen karet. Kayu pohon buah sukun pun bisa dijadikan bahan alat rumah tangga atau konstruksi bangunan jika kualitasnya bagus.
Jika ditinjau dari segi kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah sukun, buah ini berpotensi untuk dijadikan alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi. Menurut data yang dikutip dari United States Department Of Agriculture (USDA), buah sukun per 100 gram memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 27,12 gram dengan total kalori 70,65 kal. Memang jika dibandingkan dengan beras, sukun memiliki jumlah kalori yang lebih sedikit, sehingga lebih cocok dijadikan makanan diet rendah kalori. Namun, hal ini tidak menutup potensi sukun sebagai alternatif pangan. Faktanya, di beberapa daerah Pasifik Selatan buah sukun dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Maka, Indonesia pun memiliki potensi yang sama untuk menjadikan buah sukun sebagai makanan pokok. Ditambah dengan kondisi iklim Indonesia yang tergolong iklim tropis, cocok dijadikan sebagai habitat tumbuh pohon buah sukun.
Pemanfaatan buah sukun menjadi berbagai macam produk olahan merupakan salah satu cara yang bisa diambil untuk mengenalkan potensi buah sukun sebagai alternatif pangan pokok kepada masyarakat luas. Contohnya, pemanfaatan buah sukun menjadi tepung sukun. Berdasarkan hasil penelitian, karbohidrat yang terkandung dalam 100 gram tepung sukun setara dengan 100 gram beras. Oleh karena itu, sukun sebagai substitusi beras yang saat ini sudah mencapai 130 kg per kapita per tahun, dapat diatasi dengan memproduksi 108 kg per kapita per tahun. Atau sederhananya, satu buah sukun dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tiga orang. Perhitungan di atas patut dipertimbangkan mengingat semakin tingginya kebutuhan karbohidrat masyarakat Indonesia. Jika pemanfaatan buah sukun sebagai alternatif sumber karbohidrat dapat dimaksimalkan, maka angka kenaikan impor beras dapat ditekan.
Berdasarkan data dan fakta yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata buah sukun memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi alternatif pangan pokok sekaligus sumber karbohidrat pengganti beras. Tak hanya itu, kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah sukun bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan. Pemanfaatan sukun menjadi berbagai macam produk olahan seperti tepung sukun, berpotensi besar dari sisi ekonomi. Maka dari itu, potensi sukun sebagai alternatif pangan patut dipertimbangkan karena memiliki banyak keunggulan ketimbang alternatif pangan lain. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang potensi, keunggulan serta teknik pemasaran olahan produk sukun sehingga rencana pengenalan produk olahan buah sukun dapat dimaksimalkan.