Pasar Terapung?
Cukup unik bukan. Apa yang kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar judul di atas mungkin sebagian ada yang berfikir yang menjual di atas air adalah Naruto yang sedang alih profesi. Namun bukan itu yang ingin kita bahas kali ini, tapi yang akan kita bahas kali ini adalah tentang “Pasar Terapung”.
Bagi sebagian orang mungkin familiar atau bahkan mengetahui apa itu pasar terapung. Secara mudahnya Pasar Terapung adalah cara untuk berniaga yang pada umumnya berniaga di pasar-pasar konvensional atau di swalayan, namun transaksi dilakukan di atas air dengan menggunakan Jukung (perahu kecil tanpa mesin).
Barang-barang yang biasanya di niagakan di sana adalah hasil alam seperti, sayur-mayur, buah-buahan, kue tradisional. Para pedagang biasanya membawa langsung hasil alam tersebut dari tempat ia ditanam. Pasar ini beroperasi mulai selepas Sholat subuh sampai sekitar jam 9 pagi.
Para pedagang ini membawakan hasil alam mereka masing-masing untuk ditukarkan dengan dengan pedagang yang lain. Jadi di sini berdagang masih berlaku sistem barter, untuk penukaran dengan mata uang itu dijadikan pilihan kesekian.
Orang banjar juga memiliki budaya atau bisa disebut kebiasaan yang cukup unik jika terjadi proses transaksi jual beli, yaitu jika seseorang membeli sesuatu dan telah membayar barang itu biasanya akan berkata “tukar” atau “nukar” yang berarti beli dalam bahasa banjar, namun itu adalah kata yang bermakna “saya membeli ini”. Setelah itu penjual juga akan berkata “jual” yang berarti rela bahwa penjual itu rela terhadap pembeli dan apa yang di belinya atau “iya” dalam jual beli.
Pasar yang telah saya uraikan di atas adalah Pasar Terapung Lok Baintan yang berlokasi di Jalan Sungai Martapura Jl. Sungai Tandipah, Sungai Tandipah, Kec. Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 70653. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.