Avtomat Kalashnikov
Kisah Senapan Legendaris AK
Penulis: Galih Adjie Sastrajendra
Avtomat Kalashnikov atau yang lebih dikenal dengan AK merupakan senapan legendaris asal Uni Soviet atau sekarang lebih dikenal Rusia. AK terkenal dengan reputasinya sebagai senapan yang handal di segala medan, murah, mudah dioperasikan, dan jumlahnya yang tak sedikit. AK seri pertama yakni AK-47 menjadi senapan yang sangat ikonik, sering muncul pada video game seperti Free Fire, PUBG, Arena Breakout, dan lain-lain.
Senapan Kalashnikov sangat mudah ditemukan di negara negara yang bersahabat dekat dengan Uni Soviet atau Rusia dan diantaranya memiliki lisensi untuk memproduksinya, seperti Bulgaria, Romania, Yugoslavia, Jerman Timur, Cina, Korea Utara, Irak, dan lain lain.
Mikhail Timoyevich Kalashnikov atau dalam tulisan Rusia ихаи́л Тимофе́евич Кала́шников merupakan pencipta senapan AK, ia lahir pada 10 November 1919 dan wafat pada 23 Desember 2013 pada usia 94 tahun. Ia lahir di Altay RSFS Rusia Uni Soviet, dan wafat di Kota Izhvesk Rusia. Awal karier Mikhail Kalashnikov adalah ia masuk wajib militer pada 1938 untuk ikut perang dunia Ke-2, ia bertugas sebagai kru tank dan terus mendalami ilmu permesinan selama ia menjadi kru tank. Pada tahun 1941 ia bertempur melawan Jerman di kota Bryansk sekitar 379 Km dari Ibukota Uni Soviet, Moskow. Dalam pertempuran ini ia terluka parah dan mendapatkan perawatan. Selama masa-masa ini Mikhail Kalashnikov mengembangkan Senapan AK.
Generasi Awal
Pada 1947 lahirlah senapan AK 47 sebagai generasi pertama dari senapan kalashnikov, AK 47 menggunakan kaliber peluru 7.62x39mm yang dikembangkan Soviet selama era Perang Dunia 2 yang pertama kali diterapkan pada senapan SKS. Ak 47 memiliki reputasi yang tinggi dan terkenal, senapan ini sangat mudah ditemukan di milisi teroris atau angkatan bersenjata yang dekat dengan Uni Soviet. Bahkan bendera negara Mozambik salah satu negara di benua Afrika memiliki Ak 47 di benderanya.
Pada tahun 1959 lahirlah Senapan AKM sebagai upgrade dari senapan AK 47, AKM tetap menggunakan peluru kaliber 7.62x39mm namun memiliki beberapa perbedaan dengan senapan AK 47 yakni penambahan Muzzle brake yang berbentuk seperti bambu runcing untuk mengurangi recoil atau hentakan ke belakang.
5.45
Pada 1974 AK 74 tercipta senapan ini menggunakan amunisi baru yakni 5.45x39mm yang lebih kecil dan ringan sehingga infanteri bisa membawa lebih banyak. Ak 74 memiliki sistem kerja yang mirip dengan AKM sehingga beberapa bagian senapan AKM bisa digunakan pada senapan AK 74. Senapan AK 74 memiliki beberapa tipe seperti AKS 74, AKS 74U, AK 74M dan RPK 74. AK 74 memiliki hentakan ke belakang atau recoil ke belakang yang tak terlalu ekstrem sehingga penembak lebih nyaman, hal ini disebabkan oleh penambahan muzzle brake yang berbentuk seperti tabung dan amunisi yang lebih kecil sehingga memiliki akurasi yang bagus namun tak sebesar daya penetrasi peluru kaliber sebelumnya yakni 7.62x39mm.
2000-2010an
Pada tahun 2011 Kalashnikov group mengembangkan senapan baru untuk Angkatan bersenjata Rusia dan pada 2012 lahirlah senapan Ak-12 yang menggunakan peluru kaliber 5.45x39mm seperti AK 74, namun AK 12 memiliki beberapa varian yang menggunakan jenis amunisi lain, seperti AK 15 yang menggunakan peluru kaliber 7.62x39mm dan AK 19 yang menggunakan peluru 5,56x45NATO. AK 12 hadir dengan fitur yang lebih modern seperti bidikan/pisir model baru, penambah picatiny rail di dust cover dan handgrip untuk memasang aksesoris seperti vertical grip, red dot sight, dan aksesoris lainnya. AK 12 juga menggunakan popor tabung teleskopik sehingga bisa diatur panjang pendek popor sesuai kenyamanan penembaknya.
Versi Ekspor
Selain model yang tadi sudah dijelaskan Kalashnikov group juga membuat beberapa model AK untuk di ekspor ke negara negara yang menggunakan amunisi kaliber NATO yakni kaliber 5.56x45mm, varian tersebut adalah AK 101 dan AK 102, yang menggunakan basis dari senapan AK 74M. Selain itu ada juga model AK 100 yang lain yakni AK 103 dan AK 104 yang menggunakan kaliber 7.62x39mm, dan AK 105 yang merupakan versi AK 102 yang menggunakan peluru kaliber 5.45x39mm
Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Senapan Kalashnikov, pada era Presiden pertama Indonesia IR.Soekarno sangat dekat dengan Uni Soviet, Indonesia membeli banyak sekali persenjataan dari Soviet dan salah satunya adalah Senapan AK 47. Senapan AK 47 digunakan oleh RPKAD atau sekarang yang dikenal dengan KOPASSUS. Namun pada era Orde baru Indonesia tak membeli lagi persenjataan dari Soviet dan beberapa AK 47 digantikan Oleh senapan M16 buatan Amerika Serikat, setelah Soeharto lengser pada 1998 Indonesia kembali membeli senapan Kalashnikov yakni AK 101 dan AK 102 dan digunakan oleh Brimob, senapan ini pertama kali digunakan pada pertempuran melawan GAM di Aceh.