Fruit or Veggie?
Hasil Grafik:
Grafik1 (X axis = Juiciness, Y axis = Sweetness):
Persentase keakuratan Veggie = 100%
Persentase keakuratan Fruit = 92%
Grafik2 (X axis = Juiciness, Y axis = Easy to eat):
Persentase keakuratan Veggie = 100%
Persentase keakuratan Fruit = 92%
Grafik3 (X axis = Juicinnes, Y axis = Hardness):
Persentase keakuratan Veggie = 100%
Persentase keakuratan Fruit = 92%
Hasil:
Dari hasil diatas menunjukkan persentase setiap perbandingan dengan Juiciness hampir selalu mendapatkan Veggie dengan persentase 100%.
Meskipun begitu, saya akan mencoba membahas melalui perbandingan Sweetness dan Easy to eat.
Pembahasan:
Cucumber sebagai sayur.
Pumpkin sebagai sayur.
Lemon sebagai sayur.
Flaming Hot Cheetos™ sebagai sayur.
Raspberry sebagai buah.
Tomato sebagai buah.
Sweet potato sebagai buah.
Ice cream sebagai buah.
Kita bisa menyimpulkan, bahwa terdapat beberapa kesalahan dalam pengelompokan tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan kelompok tersebut salah, kurangnya tambahan unsur-unsur pembentuk kelompok tersebut. Unsur dari pembentukan kelompok tersebut hanya ada dua. Yaitu kemanisan, dan kemudahan dalam mengunyah.
Kesimpulan lainnya adalah, buah lebih manis daripada sayur. Hanya saja belum tentu semua buah akan lebih manis dari sayur, begitupun sebaliknya. Kita bisa melihat beberapa kesalahan dari contoh di atas. Ada labu, lemon, dan kentang manis.
Contoh: Labu
Labu disebut sebagai sayur, akibat labu tersebut tidak manis seperti kebanyakan buah lainnya. Itu menyebabkan sistem pengelompokan salah mengelompokkan labu tersebut. Padahal, masih ada banyak unsur-unsur lain untuk mengelompokkan makanan tersebut buah atau sayur. Seperti bunganya seperti apa, kulitnya sekeras apa, dan masih banyak lagi.
Jika kita telusuri lebih dalam, pengelompokkan ini menggunakan pola tersendiri. Hanya saja jika kita terlalu jauh, pelajaran ini akan berubah menjadi pelajaran IPA. Pohon, buah, sayur, bagaimana cara menanamnya kembali, dll. Sedangkan saat ini, kita sedang membahas pelajaran STEAM.