Kalian pernah kepikiran nggak sih kenapa planet-planet tidak saling bertabrakan?
Tata surya adalah bagian di alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam satu galaksi dan galaksi yang kita tempati adalah galaksi Bimasakti. Tata surya terdiri dari kumpulan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yaitu matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui, satelit alami, dan jutaan benda langit lainnya seperti meteor, asteroid, komet, dan masih banyak lagi.
Sebelum ilmu astronomi berkembang, sebagian orang percaya matahari bergerak mengelilingi bumi. Pada tahun 1512 astronom Nicolaus Copernicus mengungkapkan bahwa matahari menjadi pusat tata surya. Kemudian pada tahun 1609, ilmuwan Jerman bernama Johannes Kepler juga mengungkapkan dalam teorinya yang menjelaskan bahwa planet-planet di tata surya tidak hanya berputar di garis edarnya namun juga berputar pada porosnya.
Menurut astronomi modern, matahari bergerak dalam kecepatan yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut solar apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. bersama matahari, semua planet, satelit, komet dan meteor juga menempuh jarak yang sama dalam suatu gerakan serupa yang terencana dalam sebuah garis edar.
Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing bergerak sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Adapun, semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Fenomena tersebut ternyata sudah disebutkan dalam Al-Qur'an sejak abad ke-7 M.
Allah pernah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat ke-33 yang artinya “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari, dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” Di mana dalam firman tersebut membahas sekilas tentang adanya malam dan siang, matahari dan juga bulan. Bahwa masing-masing memiliki garis edarnya sendiri.
Dalam ayat tersebut sudah disebutkan secara jelas bahwa semua itu memiliki perhitungan dan perencanaan matang yang dilakukan oleh Allah. Kemudian ada juga ayat lainnya yang berada dalam surat Yasin ayat 40. Di dalamnya juga dijelaskan tentang matahari yang selalu bergerak dalam garis edarnya. Bahkan dalam Al-Qur'an juga terdapat surat Az-Zariyat ayat 7. Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwasanya langit memiliki jalan-jalan.
Banyak dari ilmuwan yang menguji fenomena ilmiah dalam Al-Qur'an surah Yasin ayat 40, dan membuktikan kebenarannya. Yang kemudian beberapa dari mereka beriman kepada Allah. Merekalah orang yang menggunakan akalnya untuk mencermati ciptaan Allah, dan diberi hidayah oleh-Nya sehingga menemukan jalan kebenaran, yaitu Islam.