Dengan kemudahan kentang sebagai makanan pokok yang dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan. Pada postingan ini para pembaca akan mempelajari apa itu kentang, struktur dari kentang, sejarah kentang, gizi yang terkandung dalam kentang, dan hidangan dari olahan kentang.
Kentang sebagai Makanan Pokok
______________________________________
Kentang, ubi kentang, ubi belanda, atau ubi benggala adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut kentang. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Kentang berasal dari Kingdom Plantae, ordo Solanales, Family Solanaceae, dan genus solanum. Kentang juga berasal dari klan Tracheophyta, Angiospermae, dan Asteridae.
Akar kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang bisa menembus sampai kedalaman 45 cm. Sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akarnya berwarna keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini ada akar yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi (stolon) dan akhirnya menjadi umbi. Batang yang berada di atas permukaan tanah berwarna hijau polos, hijau kemerahan, atau ungu tua. Penampang lintang batang berbentuk bulat atau bersudut. Batang yang bersudut dapat bersayap dan tidak bersayap, sayap dapat berupa lebar (> 0,5 cm) atau sempit (<0,5 cm) dan tepi sayap dapat lurus atau bergelombang. Tanaman berbentuk semak dan panjang batang 50 cm – 120 cm. Pertumbuhan batang memiliki tiga tipe yaitu tegak, menyebar, dan menjalar. Daun majemuk menempel di satu tangkai. Jumlah helai daun umumnya ganjil, saling berhadapan dan di antara pasang daun terdapat pasangan daun kecil seperti telinga yang disebut daun sela. Pada pangkal tangkai daun majemuk terdapat sepasang daun kecil yang disebut daun penumpu (stipulae). Tangkai lembar daun sangat pendek dan seolah-olah duduk. Warna daun hijau muda sampai hijau gelap dan tertutup oleh bulu-bulu halus.
Kentang termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan. Bunga kentang berjenis kelamin dua (herma-phrodite atau bunga sempurna), warna mahkota bunga putih, merah jambu, atau ungu. Daun kelopak, daun mahkota, dan benang sari masing-masing berjumlah 5 buah dengan satu buah putik. Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti bintang, benang sari berwarna kuning melingkari putik. Bunga kentang tersusun dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung batang. Satu karangan memiliki 1-30 bunga tapi umumnya 7-15 pada tiap karangan bunga. Susunannya ada yang sederhana atau majemuk. Bunga kentang membuka pada pagi hari dan menutup pada sore hari yang berlangsung selama 3-7 hari. Satu minggu setelah penyerbukan, bakal buah akan membesar dan berkembang menjadi buah. Buah berwarna hijau tua sampai keungu-unguan, berbentuk bulat, berukuran kira-kira 2,5 cm dan berongga dua. Buah kentang mengandung 500 bakal biji dan yang dapat berkembang menjadi biji hanyalah berkisar antara 100-300 biji. Buah bisa dipanen pada umur 6-8 minggu setelah penyerbukan.
Indonesia merupakan negara yang bergantung dengan nasi sebagai makanan pokok. Nasi telah lama menjadi makanan pokok di Indonesia sejak 3000 tahun Sebelum Masehi. Tapi, apakah indonesia hanya bisa bergantung dengan nasi sebagai makanan pokok. Tentu saja bisa, di Indonesia ada berbagai macam makanan pokok seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, dan juga kentang. Kentang dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan yang bergizi, bahkan hanya dengan merebus kentang itu sudah cukup untuk menjadikan kentang sebagai makanan pokok pengganti nasi. Selain cara mengolah kentang yang mudah, kentang juga mudah untuk dijadikan bekal makanan yang mudah untuk di bawa kemana saja. Kalian tidak perlu khawatir dengan kentang rebus yang menjadi dingin setelah di masak, karena tekstur dari kentang akan tetap empuk dan mudah di makan, berbeda halnya dengan nasi. Nasi yang mendingin akan kehilangan tekstur empuknya dan menjadi keras.
Umbi kentang terbentuk dari ujung stolon yang membengkak. Pada bagian ujung umbi terdapat banyak mata yang bersisik, sedangkan pada bagian pangkalnya atau tangkai umbi tidak ada matanya. Mata umbi tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Satu mata umbi bisa menghasilkan satu batang utama atau lebih. Kentang terdiri dari beberapa jenis dan beragam varietas. Jenis-jenis tersebut memiliki perbedaan bentuk, ukuran, warna kulit, daya simpan, komposisi kimia, sifat pengolahan, dan umur panen. Berdasarkan warna kulit dan daging umbi, kentang terdiri atas tiga golongan yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang merah. Kentang kuning memiliki beberapa varietas yaitu varietas Pattrones, Katella, Cosima, Cipanas, dan Granola. Kentang putih memiliki varietas Donata, Radosa, dan Sebago. Varietas kentang merah yaitu Red Pontiac, Arka, dan Desiree.
Berdasarkan asal-usulnya, kentang pertama kali ditemukan oleh suku Indian di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan, ribuan tahun yang lalu. Mereka menanam kentang sebagai makanan pokok, dan kentang kemudian dibawa ke Eropa oleh para penjelajah Spanyol pada abad ke-16. Tanaman kentang lambat laun menyebar ke seluruh dunia dan menjadi komoditas penting dalam pertanian dan perdagangan internasional. Kultivasi (Pengolahan Lahan Pertanian) kentang di Amerika Selatan dapat ditarik sejarahnya menuju 10.000 tahun lalu. Namun, umbinya tidak tersimpan dengan baik dalam catatan arkeologis, dan ada masalah dalam identifikasi umbi yang ditemukan. Bersumber dari bekas arkeologis, umbi kentang yang terverifikasi paling awal didapati di pesisir Ancón (Peru tengah), bertanggal 2.500 SM. Diketahui mula-mula kentang ditanam di tempat yang kini ada di selatan Peru dan barat laut terjauh dari Bolivia. Ahli-ahli sejarah mengatakan bahwa sisa-sisa umbi kentang (dan jagung) akhirnya sampai ke darat dan ditanam, karena dikatakan bahwa "kentang tiba beberapa tahun sebelum akhir abad ke-16 dengan dua jalan masuk: pertama, ke Spanyol sekitar 1570, dan kedua lewat Kepulauan Britania antara 1588 dan 1593. Di Indonesia, kentang (Solanum tuberosum L.) pertama kali ditemukan pada tahun 1794 di daerah Cisarua, Cimahi, Jawa Barat. Jenis kentang yang di tanam di Cisarua berasal dari Amerika Serikat, yang dibawa oleh orang–orang Eropa. Varietas kentang yang pertama kali didatangkan ke Indonesia adalah Eigenhiemer. Pada tahun 1811 kentang sudah ditanam secara luas di berbagai daerah, terutama di Pacet, Lembang, Pengalengan (Jawa Barat), Wonosobo, Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu, Tengger (Jawa Timur), Aceh, Tanah Karo, Padang, Bengkulu, Sumatera Selatan, Minahasa, Bali, dan Flores.
Kentang merupakan makanan pokok yang dapat menggantikan nasi. Kentang kaya akan akan karbohidrat, serat, dan berbagai nutrisi penting seperti vitamin B6, C, kalium, protein, omega-3, omega-6, dan zat besi. Kentang memiliki berbagai keuntungan seperti: rasa kenyang lebih lama (serat dalam kentang membantu menahan rasa lapar, sehingga cocok untuk program diet). Memiliki kandungan serat, gizi, nutrisi, dan protein yang tinggi. Kentang bisa menjadi pilihan selain nasi, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi nasi putih dan menjadikannya sebagai pengganti nasi. Selain itu, kentang bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan sehat, seperti kentang tumbuk, kentang panggang, atau sup kentang. Kentang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan hidangan mulai dari hidangan pembuka hingga penutup. Contohnya Mashed potato, salad kentang, dan kroket kentang sebagai hidangan pembuka, lalu untuk hidangan utamanya ada Potato-Crusted Herb Quiche, Vegetarian Shepherd's Pie, perkedel, dan yang membuat ngiler Broccoli-Cheddar Hash-Brown Casserole. Lalu untuk makanan penutup ada Sweet potato smoothie, Sweet potato Gulab Jamun, and Purple sweet potato pie.
Dengan penyebaran umbi kentang yang merata di Indonesia kentang dapat menggantikan nasi sebagai makanan pokok. Kentang dapat dengan mudah diolah menjadi berbagai macam olahan hidangan. Bahkan hanya dengan cara merebus kentang kamu dapat menjadikannya sebagai makanan pokok. Jikalau kalian kesulitan mencari beras entah karena stock habis atau harga yang terlalu tinggi kalian bisa dengan membeli satu umbi kentang lalu menanamnya di rumah dengan masa panen 80 hingga 120 hari setelah tanam. Itu jauh lebih cepat dari pada masa panen padi yang umumnya berlangsung antara 3 hingga 4 bulan setelah masa tanam. Kalian tidak perlu khawatir dengan tengkulak yang mungkin main harga atau juga impor beras dan ketidakpastian yang ada. Karena dengan satu umbi kentang kalian melipatgandakan menjadi lima hingga sepuluh umbi tergantung dengan varietas kentang yang akan ditanam. Dengan begitu kentang cocok dengan kondisi ekonomi, kebutuhan masyarakat indonesia, dan jenis hidangan yang ada di Indonesia.
Daftar pustaka
Anonim, (21 Januari 2022). Pengertian Kerajaan dalam Biologi dan Jenis-jenisnya. Diakses pada 19 Agustus 2025 dari
https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-kerajaan-dalam-biologi-dan-jenis-jenisny
Ayomari, (June 18 2023). 20 Ways To Eat A Potato For Dessert. Diakses pada 21 Agustus 2025 dari https://www.tastingtable.com/1313006/ways-eat-a-potato-for-dessert/
Benjamin A. Burrows, Andrew G. McCubbin, (2018). Kingdom Plantae. Diakses
pada 14 Agustus 2025 dari https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/kingdom-plantae
Dakota Kim, (4 September 2024). 14 Potato Main Dish Recipes for a Hearty, Delicious Dinner. Diakses pada 14 Agustus 2025 dari
https://www.marthastewart.com/dinner-recipes-with-potatoes-7504212
Firmansyah, (April 20, 2009). Asteriidae. Diakses 14 Agustus 2025 dari
https://mcfirmansyah.blogspot.com/2009/04/asteriidae.html
pdai uma, (9 Agustus 2023). Asal Usul dan Sejarah Kentang. Diakses pada 21 agustus 2025 dari https://agribisnis.uma.ac.id/2023/08/09/asal-usul-dan-sejarah-kentang/
Raudiah, Marisa,(2021). Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae Berdasarkan Bentuk Tulang Daun Menggunakan Probabilistic Neural Network. Diakses pada 19 Agustus 2025 dari https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43785
The Editors of Encyclopaedia Britannica, (Jul 11, 2025). Solanaceae
plant family. Diakses pada 21 Agustus 2025 dari https://www.britannica.com/plant/Solanaceae
Universitas Quality, (Januari 2019) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diakses pada 19 Agustus 2025 dari http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/96/4/BAB%20II.pdf