Azhnrkhlf 1 year ago
Anuka #bahasa

Ondb Land = Enough But Not Last

Dunia Galeri Anuka, Galeri ke 6! Kisah mengenai Anuka dan dunianya.

Galeri Ke Enam Anuka

Ondb Land = Enough But Not Last 



Satu minggu berada di dalam perangkap Neb, Anuka baru tersadar dari mimpi indahnya. Sayang, dia terlambat. Saat ini dirinya sudah berada dalam perangkap Neb. Ini adalah kali ke-3 dirinya terperangkap. Terjebak dengan pikirannya sendiri. “Lagi-lagi aku terperangkap di sini, aku mulai menyesali keputusanku untuk kembali ke sini,” Anuka menggerutu. 


Dua minggu yang lalu, Anuka kembali terpilih sebagai alon yang mewakili Akademi Fotosintesis untuk pergi ke Ondb Land. Meskipun ini akan menjadi kali keempatnya untuk pergi ke sana, Anuka masih saja bimbang dengan pilihannya itu. 

Sebelumnya, Anuka ingin menyudahi kegiatannya sebagai seorang alon, karena Anuka merasa bahwa ini bukanlah jati dirinya. Walaupun merasa bukan dirinya, jauh di dalam diri Anuka ada api harapan yang menyala, berteriak bahwa dirinya mungkin memiliki kesempatan sebagai seorang alon di Ondb Land.

 Sempat terjadi konferensi beberapa kali antara dirinya dan beberapa petinggi akademi, sebelum akhirnya Anuka memutuskan untuk kembali pergi ke Ondb Land. Akademi tentu harus memilih beberapa alon yang memungkinkan untuk dapat bertahan dan berjuang. Mereka akan dikirim ke beberapa tempat untuk mempertajam cahaya yang mereka miliki, salah satunya adalah Ondb Land. 


Ondb Land adalah satu dari banyaknya tempat yang ada di bumi Kailash. Tempat-tempat ini dibuat sebagai wadah untuk para alon yang ingin mengasah cahaya mereka. Alon-alon yang dikirim ke tempat-tempat ini dipercaya memiliki kapasitas cahaya yang luar biasa. Sebagai Pejuang Cahaya, ini seharusnya merupakan kesempatan besar untuk Anuka. 

Namun sayang, dia belum bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Entah karena dia memang tidak berbakat dan merasa bahwa ini bukan bagian dari dirinya, atau karena dia belum mengetahui dasarnya, karena bagi Anuka ini adalah hal yang baru. Ketakutan dan kekhawatiran itu selalu ada ketika dia akan pergi ke sana. 


Berada di Ondb Land sejatinya bukanlah suatu hal yang mengerikan. Di sana Anuka hanya perlu berjuang untuk mendapatkan apa yang akademi inginkan dan meningkatkan kemampuan cahaya yang dimilikinya. Bukan melawan monster besar yang menakutkan, tapi berjuang melawan monster-monster yang tercipta akibat dari pikirannya sendiri. 

Akan ada banyak rintangan yang menunggu di sana, namun hanya ada dua ketentuan yang berlaku yaitu: yang pertama, para alon berpeluang untuk memproduksi makhluk yang disebut sebagai 'teman'. Makhluk ini berasal dari pikiran mereka, para alon juga bisa berjuang bersama mereka hingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Atau yang kedua, para alon juga berpeluang memproduksi makhluk yang disebut sebagai “monster”. Makhluk inilah yang akan mendistraksi perjalanan para laon dalam mencapai tujuan mereka. 

Sebenarnya, Anuka tidak berada sendirian di sana. Ada banyak alon lain yang akan berjuang bersamanya. Namun, sering kali Anuka terperangkap dengan monster-monster pikirannya, dan membuatnya tertinggal dari teman-teman yang lainnya. Itulah yang selalu Anuka takutkan. Sudah tiga kali pergi ke Ondb Land, Anuka memang belum merasa ada kecocokan antara dirinya dan Ondb Land. Tapi, api kecil yang menyala di hatinya memberikan harapan dan membuatnya yakin untuk kembali berjuang. 


 Namun sayang, apa yang ditakutkannya kembali terulang, seperti saat ini. 


Hanya ada satu cara yang dapat membuatnya terbebas dari perangkap Neb, yaitu dengan banyak memproduksi makhluk 'teman' yang akan membantu mengeluarkannya. Namun, untuk dapat memproduksi banyak makhluk 'teman' .Anuka harus bisa berdamai dengan dirinya dan memegang kontrol tersebut dengan sadar.


 Sulit memang bagi Anuka berada di Ondb Land. Rintangan yang berada di sana, serta melihat banyak teman-teman nya yang terus melaju dengan makhluk 'teman' mereka, membuat Anuka khawatir dan merasa tidak percaya diri. Anuka menilai bahwa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa di sana. Tertinggal dari teman-temannya, tidak dapat menyelesaikan rintangan, dan tidak dapat mencapai apa yang akademi harapkan. Ketiga hal itu yang selalu membuatnya berada dalam kurungan Neb, dan menimbulkan banyak monster yang menyerang dirinya sendiri.  


Beberapa saat sebelum terjebak, Ondb Land. 


“Ini adalah kali keempatku berada di sini! Dengan semua bekal pengalaman yang kupunya aku akan kembali berjuang!” ucapnya saat pertama kali mendarat di Ondb Land untuk keempat kalinya. Berbeda dengan tiga perjalanan sebelumnya, di perjalanan keempat ini akan ada 2 temannya yang ikut berjuang bersamanya. Anuka berharap perjalanan keempatnya dapat memberikan hasil yang dia inginkan. 

Niatnya kembali ke sini adalah untuk meyakinkan dirinya dan menguji kembali kemampuannya, apakah dia sebenarnya bisa atau tidak untuk bertahan dan berkembang di Ondb Land. Kesehariannya di Ondb Land memang cukup mudah, Anuka hanya perlu menemukan semua petunjuk yang ada di sana, petunjuk ini yang akan membantunya dalam melalui rintangan-rintangan untuk mencapai suatu tujuan. 

Hari pertama, kedua, ketiga, Anuka mencoba melaluinya dengan sebaik mungkin. Anuka mencoba untuk tidak membuat banyak kesalahan. Namun, di hari keempat Anuka kembali dihadapkan dengan salah satu rintangan yang selalu membuatnya terjebak dengan Neb. 

“Aku takut, aku takut sekali!” teriak batin Anuka. Ini sudah kali keempat baginya tapi tetap saja, dia tidak merasakan ada yang berbeda. Sama, semuanya sama. “FloLife, aku ingin sekali bisa menjadi dirimu versiku di sini, tapi ini terlalu sulit. Bagaimana aku bisa menjadi seperti itu jika bertemu mereka saja aku sudah sangat ketakutan.” lirih Anuka. “Aaaa, FloLife, bantu aku! Tolong aku!” teriaknya kembali. 


FloLife, merupakan orang yang selalu Anuka sebut saat dirinya berada dalam situasi seperti ini. FloLife merupakan tokoh yang sangat Anuka kagumi. Dia merupakan sumber inspirasinya untuk bisa berdamai dengan pikirannya. Menurut cerita, FloLife dahulu berhasil berdamai dengan dirinya yang juga kala itu dipenuhi oleh “monster”. 

Sebagai seorang perempuan cukup sulit bagi FloLife untuk bisa menerima keadaan bumi yang dikuasai olehnya hancur waktu itu, terlebih FloLife juga kehilangan pasangannya pada peristiwa itu. Namun, FloLife tidak menyerah. Dia bertekad untuk terus berjuang. 

FloLife selalu menyuarakan keberaniannya untuk tidak menyerah pada nasib dan terus melanjutkan perjuangannya dalam menjaga kedaulatan bumi kekuasaannya. Sampai akhirnya, FloLife berhasil membunuh salah satu musuhnya yaitu Cornean. Hal ini yang menjadikan FloLife diangkat sebagai salah satu pahlawan terbaik. Kisah FloLife ini yang membuat Anuka terinspirasi untuk terus berjuang agar bisa berdamai dengan dirinya dan melanjutkan perjuangannya. 


“Lihat siapa yang kembali lagi ke sini! Kaukah itu Anuka? HAHAHAHA, harus kuapresiasi keberanianmu, tidak ada lelahnya kamu kembali. Apalagi yang ingin kau perjuangkan di sini Anuka? Sudah 3 kali, tidakkah itu cukup? Lihatlah! tidak ada perkembangan sama sekali pada dirimu. Kau masih saja sama dengan dirimu yang dulu. Sadarilah! Kau itu tidak bisa memberikan apa-apa, keberadaanmu di sini hanyalah beban. Akademi memberimu semua kesempatan tapi lihat apa yang kau lakukan? Apa yang sudah kau dapat sejauh ini, hah? Tidak ada bukan. HAHAHA. Kau hanya memanfaatkan kebaikan yang akademi berikan, berlindung di balik nama seorang pejuang padahal tidak ada yang kau perjuangkan. Sudahlah kau itu tidak akan sanggup. Lihatlah dua teman barumu, mereka sudah berada jauh di depanmu. Dan lihatlah dirimu! Masih saja terjebak di tempat yang sama HAHAHAHA,” di tengah ketakutannya banyak suara menggema, membuatnya semakin takut. 

Anuka mencoba memejamkan matanya dan menutup telinganya, berusaha sekuat mungkin untuk tidak mendengar apa-apa. “Sadarilah jika tempat ini bukanlah tempatmu,” suara-suara itu kembali menggema. 

“Berapa umurmu tahun ini? Kau akan semakin tua, tapi lihat apa yang sudah kau berikan untuk dunia? Tidak banyak bukan? HAHAHAAH KASIHAN.” Anuka berusaha sekuat mungkin untuk tidak mendengar suara-suara itu. namun, suara-suara itu tidak datang dari luar melainkan dari dalam hatinya sehingga bukan hanya telinga yang dapat mendengar tapi seluruh tubuhnya. “Di luar sana, mereka yang juga memperjuangkan cahaya berusaha sekuat mereka. Jika kau terus begini kau tidak akan bisa mencapai apa yang kau cita-citakan. Sebelum kau mencapai apa yang kau inginkan mereka yang sudah berjuang dari sekarang akan merebutnya. Tidakkah seharusnya kau takut?” “HAHAHAHA TAKUTLAH ANUKA…. TAKUTLAH,” suara-suara itu menyelimuti Anuka, membuat tubuhnya tidak bisa bergerak. 


Dalam keadaan tubuhnya yang diam Anuka mencoba memberanikan diri untuk membuka matanya. “AAAAAAAAAA” teriak Anuka terkejut ketika dia melihat ke atas sudah banyak monster yang dia produksi. Saat ini, rasa takut Anuka sudah tidak bisa terbendung lagi. Anuka berlari menghancurkan lilitan suara menjauhi monster-monster itu sambil berteriak. “Tolong aku! Siapapun tolong aku! Aku takut, aku takut. Tuhan tolong aku...” ucap Anuka dengan nafas yang terengah-engah. 

Bersama suara-suara yang terus menggema berteriak kencang Anuka terus lari berusaha menghindar, lantas bersembunyi, memejamkan mata, menutup telinga hingga akhirnya dia lelah dan kalah. Kembali kalah dengan dirinya sendiri dan kembali berada dalam perangkap Neb untuk ketiga kalinya. “FloLife aku minta maaf, sepertinya aku akan gagal lagi,” lirih Anuka kelelahan. “Akademi, maafkan aku. Terima kasih untuk semua kepercayaan yang kalian berikan, tapi maaf aku belum bisa mencapai tujuan yang kalian harapkan,” ucap Anuka. 


Di dalam Neb, Anuka diberikan kenyamanan sehingga tidak ada waktu lagi bagi Anuka untuk berusaha keluar. Anuka diberikan mimpi indah yang membuatnya terperangkap sampai sekarang. Neb sangatlah jahat. Dia mengurung para alon dengan mimpi-mimpi indah yang disajikannya. Hal ini dilakukan Neb supaya para alon kehilangan cahaya mereka dan tidak dapat keluar dari perangkapnya. Jika saja Anuka dalam keadaan sadar dan menolak mimpi yang diberikan Neb, Anuka masih memiliki kesempatan untuk keluar lebih awal tanpa harus memproduksi makhluk 'teman'. 


Setelah sadar dari mimpi indahnya, Anuka merasakan banyak sekali penyesalan. Sadar tidak sadar, apa yang dia lakukan justru membuat Neb semakin senang. Semakin banyak Anuka menyalahkan dirinya sendiri, semakin banyak monster yang dia produksi, semakin banyak teman bagi Neb.

 “Untuk ketiga kalinya, WAW. Aku senang aku tidak mudah diberi trauma. Atau mungkin aku sudah trauma. Tapi aku tetap senang, aku senang aku masih mau mencobanya lagi dan lagi. Tapi sepertinya yang ini sudah cukup,” ucap Anuka dengan senyuman pasrah. 


Menyerah? Mungkin memang salah satu bagian dari Anuka. Trauma? Mungkin sudah ada sejak Anuka lahir. Tapi bagaimana dia bisa berani kembali ke tempat yang sama? Ke tempat yang membuatnya trauma, ke tempat yang membuatnya terus ingin menyerah?

Jawabannya mungkin adalah karena Anuka merasa bertanggung jawab. Bagian yang melekat dengan Anuka. Apa yang dilakukannya selama ini boleh jadi hanyalah bentuk tanggung jawab Anuka. Anuka merasa bertanggung jawab untuk bisa berhasil menjadi seorang alon sejak akademi menawarkan dirinya menjadi bagian dari alon. Rasa tanggung jawab inilah yang membawanya kembali ke tempat ini lagi untuk keempat kalinya. 


Pertanyaannya adalah bagaimana Anuka bisa terbebas dari Neb sebelumnya? Memang sulit bagi Anuka untuk bisa mengontrol dirinya dan memproduksi banyak makhluk 'teman'. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Anuka percaya akan selalu ada yang membantunya. Anuka selalu punya tempat untuknya pulang dan mengendalikan dirinya, yaitu kepada Tuhan. Anuka selalu bersyukur dirinya bisa diperkenalkan dengan Tuhan, sosok yang Anuka percaya akan selalu bersamanya dan membantunya. 

Dalam situasi seperti inilah Anuka mendapatkan ikatan yang kuat antara dirinya dan Tuhan. Hal terbaik yang Anuka dapatkan di Ondb Land. Anuka selalu percaya bahwa apa pun yang terjadi padanya merupakan hal terbaik yang telah Tuhan berikan. Tugas Anuka cukup memberikan yang terbaik juga, dengan memanfaatkan pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya sebagai bagian dari rasa syukur atas apa yang telah diterima olehnya. Dari kata-kata ini Anuka percaya bahwa apa yang terjadi padanya saat ini merupakan kehendak baik dari Tuhan. 

Setelah Anuka merasa tenang dan mulai menguasai dirinya, Anuka mulai menyusun rencana produksi makhluk teman. Ritual favorit Anuka.

 Di dalam Neb dengan sisa cahaya yang ia miliki, Anuka membuka portal khusus supaya dirinya dapat lebih fokus. “Arghh karena sisa cahayanya tidak banyak aku tidak bisa memilih latar yang aku inginkan,” keluhnya saat berhasil membuka portal. 

“Hmmmph, Stroberi ya? Sepertinya ini tidak akan mudah, tapi selama aku masih bisa berjuang aku akan terus berjuang. Mari kita lakukan!” ucap Anuka semangat. 

Di dalam portal itu Anuka memfokuskan diri mengusir makhluk monster yang sebelumnya dia ciptakan, dan menghadirkan banyak makhluk teman. Dalam portal itu, kedua makhluk ciptaan Anuka dengan gangguan makhluk Stroberi saling berperang, menuju keseimbangan dan mencapai tujuan yaitu memberatkan posisi makhluk teman. 


“Kau tidak akan bisa,” ucap makhluk monster.

“Tidak! Aku pasti bisa,” ucap makhluk teman.

Keduanya bertarung saling mengalahkan. Karena jumlah makhluk monster yang cukup banyak, Anuka sedikit kesulitan dalam memproduksi makhluk teman. Tetapi, karena semangatnya yang terus menyala Anuka terus berjuang, mencari celah supaya dirinya dapat mengalahkan makhluk monster. 

Sampai akhirnya, Anuka menyadari sesuatu saat dirinya tidak sengaja mendengar apa yang makhluk monster itu teriakan. “Mereka ini berisik sekali. Tapi aku tidak pernah tahu pasti apa yang mereka katakan. Selama ini aku hanya selalu menutup telinga, tidak pernah mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Padahal semua suara itu berasal dari dalam diriku sendiri.” ucap Anuka terharu. Anuka mulai menikmati dan mendengarkan teriakan-teriakan makhluk monster.

 “Jika di dengar lagi, apa yang mereka katakan itu tidak pernah salah. Bagaimanapun juga teriakan-teriakan itu berasal dari dalam diriku sendiri. Teriakan dari sisi lain tubuh ini. Selama ini aku hanya fokus dengan apa yang ada di dalam pikiranku, tapi bagaimana dengan mataku? tanganku? Aku tidak pernah memperhatikan mereka. Dan ini adalah aspirasi yang mereka berikan. Seharusnya aku bisa lebih banyak mendengar,” ucap Anuka. 

“Teruntuk para penyusun tubuh ini, aku ingin berterima kasih banyak atas semua kerja keras yang kalian berikan. Aku baru menyadarinya, mungkin yang seharusnya disebut sebagai monster di sini adalah aku. Mungkin kalian memang benar, bahwa aku mungkin memang tidak ditakdirkan menjadi seorang alon di sini. Tapi, itu bukan berarti aku tidak ditakdirkan menjadi seorang alon. Mungkin aku punya tempat yang lebih baik untukku berjuang. Selain di sini tentunya. Mungkin bisa di Feil Land atau di manapun itu. Seperti yang dikatakan Ketua Akademi, untuk mencapai tujuan yang aku punya, aku juga punya banyak cara untuk mewujudkannya. Jika Ondb Land adalah salah satu caranya, maka ada banyak cara lain yang bisa aku coba. Sejatinya kalian juga suka berjuang kan? Mulai saat ini kita cukupkan, ya? Tenang saja, ini tidak akan menjadi yang terakhir. Kita akan terus berjuang dengan cara kita. Dengan cara yang kita suka. Sepakat?” ucap Anuka pada dirinya sendiri. 


Makhluk teman perlahan mulai mendominasi portal, sejauh ini Anuka sudah berhasil mengusir makhluk monster. “Tidak apa, jangan takut dikatakan mudah menyerah. Jika memang ini bukan yang kita suka, kita berhak untuk menghentikannya,” ucapnya lagi pada dirinya.

WHOOSHH. Suara portal tertutup. Kini hanya ada makhluk teman yang mengisi Ondb Land. Anuka berhasil, dibantu oleh makhluk teman, kurungan Neb perlahan mulai meretak. Anuka berhasil keluar dari kurungan Neb dengan selamat, walaupun cahaya yang dia miliki sudah sekarat. Namun, akan selalu ada cahaya yang bersinar di dalam dirinya. Jauh di dalam lubuk hati kecilnya. 

“HAHAHA aku tahu kau pasti bosan tapi tolong dengarkan ini Anuka, ini akan menjadi keberhasilanmu yang ketiga kalinya. Aku ucapkan selamat. Semoga kamu mendapatkan cara yang lebih baik dari duniaku ke depannya. Kamu mungkin belum berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan di sini. Tapi aku percaya kau telah mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari tujuan itu,” ucap Neb. 

“Terima kasih Neb, aku selalu banyak belajar jika berada di dalam dirimu. Mungkin kau benar, aku belum berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan di sini, tapi aku telah mendapatkan yang lebih baik dari sekedar tujuan itu. Neb, semua mimpi indah yang kau berikan, akan aku wujudkan!” ucap Anuka berpamitan dengan Neb. Neb mulai menghilang dengan cahaya senyuman yang terpancar dari seluruh tubuhnya. 

“Terima kasih Tuhan, terima kasih Neb, terima kasih FloLife, terima kasih makhluk teman. Aku tidak akan pernah melupakan semua perjuangan kita di sini. Dan ya terima kasih banyak Ondb Land. aku selalu belajar banyak darimu,” ucap Anuka dengan tangis bahagia.

“Aku akan kembali ke akademi dan mengatakan semua yang aku rasakan selama aku berada di sini. Mulai saat ini, aku--, tidak, kita akan berjuang dengan cara kita sendiri. Kita akan mewujudkan cita-cita kita, dengan cara kita,” ucap Anuka sembari pergi meninggalkan Ondb Land. 


Beberapa hari setelah kembali ke akademi.


“Panggilan kepada seluruh anggota alon, ditunggu di ruang ketua sekarang juga. Sekali lagi panggilan kepada seluruh anggota alon di tunggu di ruang ketua sekarang juga terima kasih” Anuka dan beberapa alon lain mendapatkan panggilan dari Ketua Akademi. 

“Selamat datang kembali para alon Akademi Fotosintesis," sambut hangat ketua akademi. 

“Bagaimana dengan perjuangan kalian kemarin? Pasti banyak yang sudah kalian dapat,” ucap ketua. Anuka hanya bisa tersenyum. “Seperti yang kita ketahui kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan dalam beberapa gelombang. Selanjutnya akan ada gelombang susulan yaitu Gelombang Pupa. Apakah ada di antara kalian yang berniat untuk kembali berjuang di Gelombang Pupa?” tanya ketua Akademi.


Anuka tidak ingin menjawab pertanyaan ketua. Padahal dia sudah menunggu kesempatan ini dan menyiapkan kata-kata yang ingin disampaikan. “Bagaimana Anuka?” tanya ketua akademi pada Anuka tiba-tiba.

 Ini adalah kesempatan yang sudah dia tunggu-tunggu. Di depan petinggi akademi, Anuka memberanikan diri menyampaikan satu kata yang akan mewakili seluruh perasaannya selama di Ondb Land kemarin. “Bagi saya, mencoba sampai 4 kali di sana sudah cukup untuk memperlihatkan sejauh mana saya bisa berjuang. Dan untuk kali ini, sudah cukup Ketua,” jawab Anuka yakin. Ada beban yang terlepas setelah kata-kata itu terucap. 


Setelah itu Ketua memberikan beberapa nasihat yang akan selalu Anuka ingat. Kata-kata yang Ketua ucapkan membuat Anuka yakin dan percaya dengan pilihannya. “Baiklah saya putuskan, Anuka tidak akan mengikuti Gelombang Pupa. Siap, ya?” ucap Ketua Akademi. “Siap Ketua, terima kasih banyak,” ucap Anuka dengan senang hati. 


“Ada banyak cara menuju cita-cita kalian, tidak harus dalam kegiatan ini. Kegiatan ini hanya satu dari beribu cara, kalian berhak memilih cara mana yang kalian sukai,” ucapan Ketua yang akan selalu Anuka ingat. 


Graha Adel, Akademi Fotosintesis 


“AAAAAAAKHIRNYAAAAAAAA” teriak Anuka di Graha Adel mengekspresikan perasaan bahagianya. Seketika beban berat itu lepas. Lega rasanya setelah mengucapkan apa yang ingin dia katakan di depan petinggi akademi langsung. “Yah, akhirnya! Mulai saat ini, mari kita lanjutkan perjuangan kita wahai makhluk teman, dan ya tubuh mungil ini juga. Mungkin cukup dengan Ondb Land tapi itu tidak akan jadi yang terakhir. Ini baru akan dimulai kembali,” ucap Anuka senang.

15
217
Segi Tiga Yang Aneh

Segi Tiga Yang Aneh

defaultuser.png
suheylakhansa l.l.
1 year ago
Patung Diponegoro  Berdiri  di Kota Semarang

Patung Diponegoro Berdiri di Kota Semarang

defaultuser.png
ALDEBARAN HAYKAL TROVALDI
3 months ago
Chocolate: A Delicious Treat with Health Benefits

Chocolate: A Delicious Treat with Health Benefits

defaultuser.png
Adila
1 year ago
Inovasi Brilian Anak Bangsa Perlu Mendapat Perhatian

Inovasi Brilian Anak Bangsa Perlu Mendapat Perhatian

https://lh3.googleusercontent.com/a/AAcHTtebFtNMQHBVPm_nTy9c-BLN7W8Ju7AWS0Rh83wD6mA_=s96-c
Hayzalia
3 months ago
Resensi Cerpen: Meninjau Kisah Seorang Gadis Cantik Berdarah Aceh-Jawa dalam Cerpen Hilang, Tersapu di Banda Aceh

Resensi Cerpen: Meninjau Kisah Seorang Gadis Cantik Berdarah Aceh-Jawa...

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxbZ97yQA7BggpwvpsGSYqIacIBhTX9AdF7R8Lkr=s96-c
رحمة عفيفة عزم
1 year ago