Menutup Mulut Ketika Menguap
Sibuknya seseorang dikarenakan pekerjaanya, tidak dipungkiri ia akan menguap dengan banyak pengulangan, namun menguap dalam islam tetap ada adabnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis:
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Jika kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya. Karena setan akan masuk”
Banyak dari kita yang sekarang mengabaikan adab dalam menguap, tidak hanya dari sudut pandang islam melainkan juga dari sudut pandang kesopanan, bayangkan ketika kita sedang berbicara dengan orang, atau dalam keadaan rapa, tiba-tiba kita menguap dan membiarkan mulut kita terbuka selebar-lebarnya. Tentu itu akan berdampak buruk bagi kita, terutama cara berpikir orang lain.
Adapun Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ ، فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ : هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan tidak menyukai tasa’ub (menguap). Jika seseorang bersin maka ucapkanlah hamdalah, dan merupakan hak baginya terhadap setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit. Adapun menguap, itu dari setan. Maka hendaknya ia menahannya sebisa mungkin. Jika ia menguap sampai mengeluarkan suara “hah” maka setan pun tertawa” (HR. Bukhari no. 6223, Muslim no. 2994).
Menutup mulut ketika menguap, bisa dilakukan dengan punggung tangan kiri, ini adalah hal yang sangat sederhana, namun sering sekali disepelekan.
Maka dari itu sekali lagi, penting untuk kita kembali memperhatikan hal-hal kecil, seperti menguap, demi menjaga kesopanan dan adab dalam Islam, juga menjaga diri kita dari berbagai godaan setan.