Menjaga keutuhan sebuah negara merupakan tanggung jawab kita sebagai penghuninya. Mari kita bergerak bersama. Kita jaga Indonesia.
Indonesia, merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Terletak pada daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, menjadikan Indonesia memiliki banyak Sumber daya Alam. Selain itu, negara Indonesia juga merupakan negara majemuk yang memiliki banyak suku, agama, budaya, serta bahasa yang berbeda. terdapat lebih dari 1.300 suku bangsa yang menduduki Indonesia serta 718 bahasa yang digunakan.
Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia diapit dua benua dan dua samudra yaitu benua Asia dan Australia serta samudra Pasifik dan Hindia. Di barat, Indonesia berbatasan langsung dengan samudra hindia. Sedangkan wilayah timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik. Di wilayah utara, Indonesia berbatasan dengan beberapa negara yaitu Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Sedangkan wilayah selatan Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Karenanya, banyak konflik sengketa batas wilayah yang terjadi antara Indonesia dengan negara-negara perbatasan. Beberapa konflik tersebut diantaranya yaitu sengketa di blok Ambalat, sengketa di perairan Natuna, serta sengketa di perbatasan Timor Leste. Konflik sengketa tersebut dapat dipicu oleh berbagai macam faktor. Dampak yang ditimbulkan pun beragam salah satunya seperti munculnya potensi konflik sosial.
Berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mempertahankan keutuhan negara Indonesia. Begitu juga dengan kasus sengketa wilayah. Beberapa konflik yang disebutkan diatas beberapa telah diselesaikan dengan damai. Namun, dalam prosesnya tentu tidaklah mudah. Contohnya seperti konflik di pulau Sipadan dan Ligitan yang dibawa hingga ke mahkamah Internasional.
Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita juga harus berperan aktif dalam menjaga keutuhan negara. Banyak kontribusi yang dapat kita lakukan untuk menjaga keutuhan tersebut. Sebagai pelajar, kita memiliki mata pelajaran pancasila sebagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga keutuhan tersebut. Dengan memahami hakikat pancasila, kita dapat mengimplementasikan nilai-nilainya serta memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang sebagai alternatif untuk menyebarluaskan nilai-nilai pancasila.
Dalam implementasinya kita dapat mendukung garda terdepan dengan mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan wadah-wadah yang menampung segala informasi baik dalam media elektronik maupun cetak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan dukungan kepada pemerintah dengan membuat karya yang berhubungan dengan konflik yang sedang terjadi.
Contohnya, mengenai sengketa wilayah blok Ambalat. Kita dapat membuat poster atau video edukasi mengenai konflik tersebut. Mulai dari batas wilayah, potensi solusi yang dapat digunakan, ataupun memberikan fakta-fakta mengenai wilayah tersebut. Sehingga masyarakat dapat memahami betul apa yang sedang terjadi, mengapa konflik tersebut dapat terjadi, para tokoh yang sedang memperjuangkan serta bagaimana cara pemerintah dalam mencari dan mendapatkan solusi. Hal ini selain sebagai wadah untuk menyatakan dukungan, kita juga dapat memperluas wawasan serta memberdayakan masyarakat serta melatih pola pikir kritis dan meningkatkan budaya literasi. Tentunya, segala informasi yang diberikan harus terkonfirmasi fakta bukan hoax semata dan bertujuan untuk menjatuhkan.
Menjaga keutuhan sebuah negara merupakan tanggung jawab bagi seluruh masyarakat yang menempati negara tersebut. Tidak hanya pemerintah yang berjuang di garda depan, setiap rakyat juga seharusnya ikut serta dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan negara. Karenanya, mari kita bergerak bersama. Kita jaga Indonesia.
sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/batas-wilayah-negara-indonesia/
https://indonesiabaik.id/infografis/17001-pulau-di-indonesia-tersebar-di-mana-saja
https://indonesia.go.id/mediapublik/detail/2071
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/mendikbudristek-luncurkan-merdeka-belajar-17-revitalisasi-bahasa-daerah