Ketika luka menjadi sebuah pijakan.
What doesn’t kill you, only makes you STRONGER!
Sesuai judulnya, buku ini akan membersamai kita untuk membuktikan, bahwa orang-irang yang “tidak apa-apa” itu tadinya “kenapa-napa”.
Halaman pertama buku ini sudah mampu membuat pembaca bangkit dari kuterlurukannya. Judulnya “Tak Seorang pun Layak Disakiti, Tidak Juga Dirimu”, pembaca mana yang tidak senang disuguhi seperti ini? Di bab ini dijelaskan bahwa, memang setiap hari akan ada luka yang menghampiri. Tidak peduli sejauh mana kita pergi, sekencang apa pun kita berlari, atau sembunyi di tempat gelap sekalipun. Luka tidak mengenal waktu dan tempat, dia akan datang begitu saja, dan kita semua tahu luka itu sakit, apa lagi kalau di hati. Tapi luka bukan untuk dipelihara, luka itu ada obatnya, masalahnya masih banyak yang beranggapan “tak semua luka ada obatnya”. Tapi yang benar, orang-orang itu tidak mau berusaha mencari obatnya. Padahal, Tuhan menciptakan rintangan apa pun pasti ada jalan keluarnya.
“Jadi? bagaimana mau bahagia kalau kita terus pelihara luka?”
Banyak sekali kata-kata dalam buku ini yang membuat kita langsung sadar. Kata-kata yang simpel tapi tepat sasaran. Setiap bab, disertai kata-kata bijak, dari penulis atau toko-tokoh terkenal yang ditandai dengan warna coretan yang berbeda, buku ini juga di lengkapi data untuk meyakinkan pembaca.
Buku ini sepenuhnya tulisan, untuk beberapa buku tipe self-Improvement hal seperti ini bisa memicu kejenuhan pada pembaca.
Buku sederhana ini, mengandung bobot tersembunyi. Namun, alangkah baiknya jika dilengkapi dengan gambar dan lebih banyak warna, juga pemilihan jenis huruf yang menarik.
Namun, buku ini berguna bagi para remaja, pekerja, bahkan para pebisnis tahap awal. Karena banyak sekali dari mereka yang jatuh dan sulit untuk bangkit kembali, hanya kerana memikirkan masa lalu dan diselimuti ketakutan akan gagal.