Sedetik sebelum kontradiksi dalam diri ini mencapai titik baliknya (puisi)
Dalam hening ia merintih
Dengan bias cahaya memantul
Dari pecahan kaca yang digenggamnya
Tidak ada cermin yang sempurna memantulkannya
Tanpa menunjukkan luka-luka yang dipendamnya
Tanpa memberikan bukti keberadaan monster dalam dirinya
Seakan batas itu sudah kabur sejak lama
Seakan hitam dan putih tak lagi berbeda
Seakan yin dan yang retak dalam angkara
Tangis itu semakin kuat
Seiring keputusasaan melanda
Ia benar tak tahu harus berbuat apa
Sekali lagi, ia menatap pantulan yang ada
Ia yakin, retak itu sudah menjelma menjadi bencana
Dalam diri rapuhnya.