Fanyl 2 months ago
Sakit hati aku wak #bahasa

Bayangan di masa lalu

Pada zaman dahulu di sebuah desa ada seorang penyihir yang bernama Dewi, penyihir ini dikenal baik dan suka menolong. Penyihir ini memiliki kekuatan kembali ke masa lalu. Dewi mendapat kekuatan pada saat ia berumur 10 tahun dan kekuatan tersebut adalah warisan dari kakeknya. Di desa Dewi ini para warga sangat menyukai narkoba.


Pada suatu ketika Dewi yang sedang berada di rumah dan beraktivitas seperti biasa. Dewi mendengar orang mengetuk pintu, Dewi pun langsung menuju pintu dan membuka pintu.

Ternyata orang yang mengetuk pintu tersebut adalah seorang lelaki yang bernama Gibran.

“Kenapa Gibran” tanya Dewi.

“Bisakah kita mengobrol sebentar Dewi?” jawab Gibran.

Dewi pun mengiyakan hal tersebut dan mempersilahkan Gibran masuk ke rumah.


Dewi yang sedikit curiga dengan Gibran pun waspada dan jaga jarak dengan Gibran. Dikarenakan Gibran dulu adalah mantan bandar narkoba yang katanya sudah taubat.

“Bagaimana Bran?”, Gibran pun langsung menyampaikan maksud dan tujuannya ke sini.

Ternyata Gibran ingin kembali ke masa lalu dan ingin memperbaiki kesalahannya dari dulu. Dewi pun langsung menyetujui hal tersebut, karena ia tahu bahwa salah satu dalang yang membuat para warga kecanduan narkoba adalah Gibran.


Dewi pun menyuruhnya untuk pulang membawa persembahan kepada leluhur yang bisa membawa mereka kembali ke masa lalu. Gibran pun datang pada saat sore hari di mana portal menuju masa lalu dibuka. Dewi yang melihat hal tersebut langsung menyuruh Gibran meletakkan persembahan tersebut dan menyuruhnya untuk duduk di depannya sambil menutup mata.


Dewi segera memulai ritual tersebut dan pada saat Dewi menyuruh Gibran untuk membuka matanya, mereka sudah berada di masa lalu.

“Perbaiki kesalahanmu dengan cepat. Waktumu hanya 2 hari di masa ini” ucap Dewi kepada Gibran.

Ternyata Dewi pergi meninggalkan Gibran sendirian. Melihat hal tersebut Gibran yang bukannya memperbaiki kesalahannya malah pergi ke kota dan bekerja sama dengan para penjual narkoba di kota.


Yang tidak diketahui Gibran adalah apa yang dia lakukan dua hari di masa lalu bisa berdampak ke masa kini. Gibran yang harusnya memperbaiki kesalahannya malah membangun hubungan dan bekerja sama dengan para penjual narkoba di kota untuk mengirimkan narkoba ke gudang Gibran, Gibran yang akan menjual narkoba tersebut di desa dan membagi rata untung dari hasil penjualan narkoba.


Dua hari sudah berlalu, Gibran dijemput oleh Dewi untuk kembali ke masa kini, saat ia kembali, yang tidak Dewi ketahui ialah dia tidak memperbaiki kesalahannya, tetapi dia malah bekerja sama dengan para penjual narkoba di kota. Narkoba semakin marak di desa Dewi yang membuat banyak warga terobsesi dengan narkoba dan banyak yang membeli. Dewi melihat banyak warga mulai dari anak-anak hingga orang tua semuanya mengonsumsi narkoba, Dewi tahu kenapa mereka semua mengonsumsi narkoba, karena dari awalnya yang mereka hanya mencoba tetapi malah ketagihan dan narkoba memiliki efek yang membuat peminatnya menjadi kecanduan dan susah untuk lepas dari narkoba.


Dewi menyelidiki hal tersebut, karena dia kasihan dengan warga yang mulai miskin dan mereka rela menjual aset berharga mereka hanya untuk membeli narkoba, saat malam hari Dewi melihat Gibran sedang berbagi hasil dengan para penjual narkoba lain, sontak hal tersebut membuat Dewi marah dan ingin balas dendam kepada Gibran. 


Sampai pada suatu ketika ladang yang ditanami narkoba terbakar, Gibran yang pada saat itu sedang tidur terbangun karena melihat api sudah menyebar hingga rumahnya, Gibran pun berusaha kabur namun sayang api sudah membakar rumah tersebut, plafon-plafon mulai berjatuhan yang membuat Gibran tidak bisa kabur. Pada saat kebakaran Gibran di bayangi rasa bersalah dan banyak arwah orang yang sudah tiada karena narkoba yang dijual Gibran datang. Dewi yang datang menyaksikan pun berkata dalam hatinya bahwa itu adalah karma yang pantas dia dapatkan.



Pesan moral:

  1. Kesempatan untuk berubah adalah anugerah bukan alat untuk memperkaya diri,
  2. kebaikan yang dikhianati akan berbalik menjadi kutukan,
  3. tindakan di masa lalu membentuk masa depan,
  4. keserakahan menghancurkan lebih dari sekadar diri sendiri, dan
  5. karma adalah bentuk keadilan alam.
Ibu; Seorang Pembohong

Ibu; Seorang Pembohong

1706664012.jpg
R. Gatot Susilo
2 years ago
Arogansi dan Kesombongan : Awal Kehancuran dari Sesuatu

Arogansi dan Kesombongan : Awal Kehancuran dari Sesuatu

1706664012.jpg
R. Gatot Susilo
2 years ago
Blast Hole Drill

Blast Hole Drill

1764235283.png
ジャティネガラ
1 month ago
Rebranding X

Rebranding X

1680166578.jpg
printoutln("Kaka")
2 years ago
Digital no Kokoro

Digital no Kokoro

https://lh3.googleusercontent.com/a/AAcHTtfeCfIpCmTFJNkMF-m9B58WEnZ3nw9CZDNOy9o2UJLWqA=s96-c
Fifahaulia
6 months ago