mbuh 2 weeks ago
abd not abc #bahasa

Gemuruh di dalam Kastil Sunyi (jilid 2)

part 2

Ia yang sudah putus asa pun akhirnya meminta tolong kepada masyarakat di desa tersebut agar bisa dibantu mencari ayah Maarten.

Setelah menemukan salah satu masyarakat di desa tersebut, Maarten dan temannya pun meminta tolong bagaimana cara menemukan ayahnya, karena markas Shyne yang sangat besar seperti kastil bahkan lebih besar dari kastil di perguruan tinggi yang dipimpin ayah dan Maarten di Crouze Village.

Mereka melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, lalu Maarten dan temannya menemukan satu hewan yang sangat besar. Mereka mencoba untuk menunggangi hewan itu. Ternyata hewan itu bisa berbicara bahasa manusia.

“Ada apa kalian datang ke sini?" kata hewan itu.

“Bolehkah aku meminta bantuan kepadamu?” kata Maarten. Lalu hewan tersebut memperbolehkan Maarten dan kawan-kawannya untuk menunggangi hewan tersebut.

“Hei, siapa namamu?" tanya Maarten sambil basa-basi.

“Namaku Harley seekor burung Phoenix," kata hewan itu.

Setelah berbasa-basi, Harley mengenalkan semua teman-temannya yang bernama Sonic, Zey, Byno, Fuso, dan Muso. Fuso dan Muso adalah anak kembar yang gagah berani. Tak lama kemudian mereka menunggangi hewan yang yang dijuluki Phoenix itu. Masing-masing Phoenix ditunggangi 2-3 orang.

Mereka diantarkan ke suatu tempat, yang ternyata itu adalah tempat yang biasa digunakan hewan-hewan di sana termasuk Phoenix untuk beristirahat. “Apakah kita sudah sampai? Kok tempatnya sangat aneh tidak seperti pada umumnya. Tempatnya di atas awan dan sangat jauh dari kehidupan manusia di sana," kata Maarten kepada Harley.

“Tenang dulu ini belum sampai,” kata Harley sambil tersenyum. Temannya pun sama, mereka bertanya kepada Phoenix yang mereka tunggangi.

Tak lama kemudian mereka melanjutkan terbang bersama Phoenix itu, mereka sudah seperti teman. Mereka saling bersenda gurau, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa matahari sudah mulai naik ternyata mereka juga sudah hampir sampai. Tempat yang ingin ia kunjungi sudah di depan mata, mereka mendarat di depan gerbang dan memasukinya.

Setelah memasuki gerbang itu, mereka diantarkan ke suatu tempat yang sangat terpencil, yang letaknya sangat jauh dari Crouze Village. Mereka diantarkan ke suatu hutan yang bernama Frezy Forest, tetapi semakin lama mereka perhatikan hutan itu nampak tak biasa. Tetapi ia tetap yakin. Hutan yang dilihat itu semakin lama didekati, hutan itu semakin gelap. Jauh dari pandangan mata, bayangan kastil itu pun muncul.

Lalu Maarten dan teman-temanya mendapatkan tiga jalur yang berbeda, tak satupun dari mereka yang yakin terhadap jalur bagian tengah, kanan, ataupun kiri. Tetapi Maarten yang saat itu memimpin teman-temannya akhirnya mengusulkan untuk membagi mereka semua menjadi tiga kelompok. Namun, mereka semua harus mematuhi aturan yang diberikan Maarten.“Teman-teman, ingat jangan pernah sesekali menutup panggilan dari jam ajaib, sekali saja kalian tutup panggilan tersebut maka kalian tidak akan bisa terhubung kembali.”

Setelah berpisah, mereka sangat kebingungan karena jalan itu seperti labirin, yang artinya mereka sudah dijebak oleh para Shyne. Benar saja mereka telah dijebak dan salah satu dari mereka yaitu Chole tertangkap. Tetapi mereka tetap tenang karena Panggilan yang diperintahkan oleh Maarten tidak ditutup. Namun, Shyne adalah geng yang tidak mudah. Mereka juga sudah mengetahui cara bermain Maarten dan kawan-kawan.

Hal itu tidak membuat Maarten patah semangat. Ia harus tenang sesuai apa yang ayahnya katakan. “Jika di antara kita diserang jangan panik dan harus tetap tenang." Setelah itu Chole berkata, “Maarten ada kabar buruk. Ayah kamu akan meninggal jika kamu tidak memberikan sesuatu yang berharga.”

“Oke, tenang aku akan menuju ke sana dengan syarat kamu jangan hilang kontak.” kata Maarten. Tidak lama kemudian Maarten dan teman-temannya berangkat. Saat di perjalanan, tanpa mereka sadari Harley dan Maarten telah diincar oleh Shyne. Karena kunci keberhasilan dalam misi menyelamatkan ayah Maarten adalah Maarten dan Harley, tanpa Maarten dan Harley, mereka tidak tahu arah kemana untuk pergi.

Setelah Maarten dan Harley diincar, mereka pun ditangkap dan mereka dijatuhkan ke sebuah hutan yang hanya ada mereka berdua dan juga Shyne. Shyne mencoba untuk menyerang tetapi kekuatannya belum setara dengan kekuatan Maarten dan Harley. Pada akhirnya mereka berdua pun menang dengan kerisnya. Tetapi mereka tidak bisa melanjutkan dengan cara terbang karena Phoenix kelelahan, karena itu mereka pun terpaksa untuk berjalan.

Setelah jalan beberapa lama markas Shyne sudah tidak jauh lagi, “Wow, ternyata markas Shyne sudah tidak jauh lagi,” kata Maarten, mereka pun semakin semangat tetapi mereka tidak tahu jika di sana ada tanaman monster yang membuat mereka terjebak selama 3 jam, “Hah! Aduh! Aku harus melawannya lagi tapi tidak apa-apa demi ayah,” kata Maarten. Maarten dan Harley berjuang sekuat tenaga, lagi-lagi dengan kerisnya dia menang melawan musuhnya.

Setelah sampai di gerbang kastil, ternyata gerbang itu dijaga oleh penjaga yang ketat. Mereka mencoba mengelilingi kastil itu dan akhirnya menemukan pintu rahasia yang tak dijaga.

Maarten dan Harley mencoba masuk dengan mengendap-endap. Namun, naas mereka terdeteksi. Harley yang berjalan di depan akhirnya tertangkap dan segera interogasi dengan kasar di ruang khusus. Maarten mencoba menyelamatkan Harley dengan memanggil teman-temannya. Mereka berkumpul dan berunding.

Maarten memimpin misi, “Teman-teman, ayo kita selamatkan Chole, Harley, dan ayahku!” Kata Maarten. Untuk menyelamatkan ayahnya dan Maarten mereka harus melewati perjuangan dengan berperang melawan Shyne.

“Haah, susah sekali lawan kita ini, tapi kita harus tetap optimis,” kata Luna, “Iya,” kata Claryn. Setelah itu mereka melanjutkan mencari ayah Maarten, Chole, dan Harley. Setelah itu mereka sudah menemukan salah satu jalan untuk menuju penjara Maarten.

Setelah menemukan jalan mereka melawan pasukan Shyne yang menjaganya. Mereka melawannya dan akhirnya mereka tertangkap juga dan hanya ada satu pilihan yaitu Maarten harus melawan pasukan. “Maarten! Lihat aku fokuslah agar kekuatan kita menyatu,” kata Harley dan akhirnya kekuatan Maarten dan Harley menyatu dengan sangat kuat lalu mereka pun mengalahkan pasukan itu dengan keris serta menyelamatkan Maarten dan temannya.

Lalu mereka melanjutkan melawan pasukan Shyne untuk menyelamatkan ayahnya, setelah melawan pasukan Shyne Maarten mendapati hari yang paling sial karena ayah Maarten telah meninggal di tangan pemimpin Shyne. “Ayahmu telah tiada, akulah yang akan memimpin dunia ini sekarang!” kata Pemimpin Shyne itu. “Apa yang kau lakukan pada Ayahku?! Tidak akan kubiarkan kamu menjadi pemimpin dunia ini! Akan kuhancurkan kastil ini!” ucap Maarten dengan amarah yang meningkat. Maarten mengeluarkan sihir menggunakan kerisnya yang kuat dengan gabungan bersama temannya, sehingga membuat kastil itu hancur. Pemimpin Shyne pun tidak selamat tertimpa bangunan, Maarten menangisi ayahnya di bawah hujan dan gemuruh.

Pada malam hari pada hari ketujuh mereka mendoakan ayah Maarten di kastil itu serta pergi ke makam ayah Maarten. Maarten menangis tak henti-henti karena mengingat keris peninggalan orang tuanya terutama ayahnya serta mengingat bagaimana ayahnya mengajarkan Maarten tentang sihir.

Sejak hari itu Maarten dan Harley pun menjadi teman sejati, mereka tinggal bersama di kastil yang mereka bangun ulang sendiri, mereka hidup berdampingan bersama-sama dan mereka membangun perguruan yang akhirnya memimpin dunia itu.


TAMAT

Sedekah Bumi & Nadran (Sedekah Laut)

Sedekah Bumi & Nadran (Sedekah Laut)

1724158013.jpeg
sunshine
1 year ago
Nasionalisme

Nasionalisme

1694005863.jpg
Fadil
9 months ago
Sipadan dan Ligitan

Sipadan dan Ligitan

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxbZ97yQA7BggpwvpsGSYqIacIBhTX9AdF7R8Lkr=s96-c
رحمة عفيفة عزم
9 months ago
video

Mengapa Perasaan Bahagia Muncul?

mimm_
رحمة عفيفة عزم
1 year ago
Tips-Tips Pembelajaran

Tips-Tips Pembelajaran

https://lh3.googleusercontent.com/a/AAcHTtcd8q80EHpvwTtI9ApcPAXGSlLbEKGmWm1FsjkC-AlZ=s96-c
Muhammad Wiryo Soeripto Wiryo
1 year ago