Kok bisa?
Pembicaraan seputar kecerdasan anak yang diturunkan oleh ibu, memang selalu menjadi topik hangat, apa lagi untuk para perempuan, yang akan berperan penting dalam topik ini.
Riset University of Wasington
Hasil penelitian pakar dari University of Washington, menyatakan bahwa kecerdasan anak menurun dari ibu, hal ini disebabkan perempuan memiliki 2 kromosom X, sedangkan laki-laki hanya memiliki 1 kromosom X. Kromosom X sendiri berperan sebagai pembawa suatu kondisi genetik pada seseorang.
Dikutip dari Stella Maris School, Medical Research Council Social and Public Health memberikan pertanyaan kepada 12 ribu anak muda berumur 12-22 tahun. Pertanyaan tersebut bersifat pribadi yang mencakup IQ, pendidikan, dan status sosial ekonomi. Dan menghasilkan korespondensi kecenderungan kecerdasan yang diwariskan oleh ibu.
Faktor genetika ini diturunkan melalui mitokondria yang hanya dimiliki oleh seorang ibu, tidak hanya dalam inti sel, mitokondria juga mengandung DNA yang selanjutnya disebut mtDNA, pewarisan sifat genetik DNA mitokondria ini seluruhnya disumbangkan dari pihak ibu, pihak ayah tidak ikut berkontribusi.
Jumlah DNA mitokondria dalam sel telur sama dengan 1.000.000 dan DNA mitokondria dalam sel sperma hanya 100-500, maka saat terjadi pembuahan, ibu memiliki investasi terhadap seorang anak mencapai 75%. Namun tidak dipungkiri juga, ibu yang memiliki kecerdasan rendah, lalu anaknya ber-IQ tinggi.
Kok bisa?
Nah maka dari itu tidak seluruh DNA berpengaruh pada setiap anak.
Hal ini juga dibuktikan berdasarkan fakta yang dilansir dari Afrika Check, Prof. David H. Skuse. Kepala Unit Ilmu Perilaku dan Otak di Institute of Child Health di London, Inggris, bahwa gen ini terkait dengan perkembangan otak manusia.
“Secara umum orangtua yang sangat cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas pula. Namun, hal ini tidak mutlak, bisa saja kedua orangtua memiliki kecerdasan yang rendah, tapi ternyata menghasilkan anak yang memiliki IQ tinggi, atau sebaliknya” - ungkap pakar psikiatri dari Utrecht University Medical, Belanda.
“Anak tidak hanya berbagi gen saja, mereka juga berbagi keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain, dengan siapa anak bergaul, makanan apa yang mereka makan, kualitas pendidikan, dan hal lainnya, turut serta mempengaruhi kecerdasan anak” - Ahli dari Melbourne University’s Graduate School of Education.
Dalam lima tahun pertama, otak dibentuk oleh suatu keadaan disekitarnya, maka dari itu banyak sekali orang yang beranggapan bahwa ibu adalah faktor kecerdasan seorang anak.
Hal ini terjadi karena saat lima tahun pertama ibu sangat dekat dengan anaknya sehingga terjadi ikatan emosional yang kuat antara ibu & anak yang juga berpengaruh pada kecerdasan.
Dalam sebuah studi, di buktikan bahwa anak yang dekat dengan ibunya memiliki hippocampus ( bagian otak yang berhubungan dengan memori, pembelajaran dan reaksi ) yang lebih besar 10% dibandingkan anak yang jauh secara emosional dengan ibunya. Walau begitu, kehadiran seorang ayah juga sangat berperan untuk kecerdasan seorang anak.
Adapun cara lain untuk membentuk dan meningkatkan kecerdasan seorang anak dengan optimal adalah dengan memenuhi asupan nutrisi, mengajak anak berbicara setiap hari, membaca buku & belajar sejak dini, mengajarkan keterampilan sosial, jangan terlalu sering memuji dan membiarkannya di depan gadget.
Referensi :