Bagaimana interaksi kita dengan al-Qur’an selama ini? Apakah kita termasuk orang yang senantiasa membacanya dan mengamalkan isinya, atau justru kita termasuk orang yang sebaliknya? Naudzubillah.
Rasulullah Saw memberikan permisalan orang-orang yang membaca al-Qur'an dan tidak dengan bermacam buah-buahan. Hal ini bisa kita lihat pada sabda beliau. Dari Abu Musa Al-Asy'ariy, Rasulullah Saw bersabda:
الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ ، وَالْمُؤْمِنُ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالتَّمْرَةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ ، طَعْمُهَا مُرٌّ – أَوْ خَبِيثٌ – وَرِيحُهَا مُرٌّ
“Permisalan orang yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur:an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak." (HR. Bukhari no. 5059).
Utrujah, adalah permisalan terbaik yang diberikan Rasulullah Saw untuk umatnya yang senantiasa membaca al-Qur’an dan mengamalkannya, hal ini seharusnya menjadi motivasi terbaik untuk kita, agar kita menjadi seperti utrujah. Utrujah itu aromanya enak tercium dan rasanya pun enak sekali.
Marilah kita banyak mengaji, dan mengamalkan isi. Bukan hanya sekedar menghafalkannya saja. Orang yang banyak mengaji al-Qur’an, seharusnya semakin bagus iman dan akhlaknya, sebagai cerminan dari al-Qur’an yang dibacanya.