Special post for my city 10 Februari 2025
Dirgahayu kota Balikpapanku tercinta yang ke-128 ( 1897 - 2025 ). Sejarah kota Balikpapan tak bisa dipisahkan dengan minyak, berdirinya kota Balikpapan ditandai dengan pengeboran sumur minyak Mathilda pada 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur sisi timur Teluk Balikpapan. Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Menurut legenda, asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu di bawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai Lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut hanyut dan timbul di suatu tempat yang sekarang bernama Jenebora. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).
Saya harap kota kelahiran saya semakin baik dan berkembang seiring berjalannya waktu. Kota Balikpapan kubangun, kujaga, kubela, kubangun dengan amal, kujaga dengan iman, kubela dengan doa. Balikpapan Beriman, Manuntung di dada
Jalan - jalan ke Klandasan
Tidak lupa ke Sepinggan juga
Selamat ulang tahun Kota Balikpapan
Kubangun kujaga kubela